Warga Masih Temukan Busa dan Cium Bau Busuk
PASURUAN, Tugujatim.id – Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto angkat suara terkait polemik dugaan pencemaran limbah di Sungai Welang.
Ia menyebut bahwa dugaan pencemaran limbah dari pabrik Satoria Group ini sudah diantisipasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan. Hal ini diungkapkan Andriyanto usai rapat paripurna di Kantor DPRD Kabupaten Pasuruan, pada Kamis (19/10/2023).
“Jadi itu (dugaan pencemaran limbah) sudah diantisipasi, sudah dikerjakan sama DLH, ” ujar Andriyanto.
Andriyanto menyatakan bahwa DLH Kabupaten Pasuruan sudah menindaklanjuti aduan dugaan pencemaran limbah di Sungai Welang. Di mana DLH tidak menemukan adanya indikasi kesalahan terkait proses pembuangan limbah dari pabrik Satoria.
Pria yang juga menjabat Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Jawa Timur ini juga mengatakan bahwa pihak pabrik Satoria juga sudah berupaya menggelontorkan air bersih ke Sungai Welang. “Tidak ada kesalahan, bahwa bagaimana itu bisa mencemari pertanyaanya itu (dijawab) dari pihak Satoria dengan menggelontorkan air supaya terkondisikan dan sudah tidak bau lagu,” ungkapnya.
Andriyanto juga sempat menyinggung terkait kabar dugaan adanya kebocoran saluran pembuangan limbah. Namun, dia mengatakan bahwa Kepala DLH Kabupaten Pasuruan memastikan bahwa permasalahan tersebut sudah terselesaikan.
“Kemungkinan kalau yang bocor, Kepala Dinas Lingkungan Hidup menyatakan sudah dinyatakan clear, perusahaan yang diduga untuk itu (dugaan pencemaran limbah) sudah aman,” jelasnya.
Di sisi lain, warga di sekitar aliran Sungai Welang masih mengeluhkan dampak dari dugaan pencemaran limbah pabrik Satoria Group.
Berdasarkan pantauan Tugujatim.id, di aliran Sungai Welang, terutama yang berada tepat di bawah saluran pembuangan limbah, masih banyak ditemukan buih-buih busa. Air sungai yang menggenang di antara bebatuan di saluran pembuangan juga tampak menghitam. Sejumlah jamur-jamur berwarna putih juga tumbuh di bebatuan dekat air sungai yang menghitam.
“Kalau busa memang banyak, terutama di dekat grojokan (aliran air yang menurun) sungai,” ucap Yazid Bustomi, warga Desa Wrati, Kecamatan Kejayan, pada Jumat (20/10/2023).
Ia juga menyebut bahwa bau tidak sedap juga masih menyengat, terutama menjelang sore dan petang. Bahkan, tetangganya masih mengalami gatal-gatal usai mandi di sungai.
Tetangganya tersebut juga sudah dimintai keterangan oleh petugas DLH Jawa Timur yang mengambil sample air dan mengecek Sungai Welang.
“Kalau mandi sungai dan nggak dibilas dengan benar, bisa gatal-gatal. Dulu di sini juga sering dibuat mancing, tapi sekarang sepi, ikan-ikan banyak yang mati,” pungkasnya.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti