YOGYAKARTA, Tugujatim.id – Menikmati suasana hangatnya Yogyakarta di sore hari sambil melihat aktivitas turis dan kota yang tak pernah sepi ini sungguh menyenangkan. Kali ini, Rabu (27/10/2021), saya memutuskan ngopi di sekitar Tugu Pal Putih, lokasi di mana banyak orang berswafoto. Saya mampir ke Omman Coffee, kedai kopi khas Temanggung yang terletak persis di seberang landmark ikon Kota Yogyakarta.
Cuaca sore di Jojga, orang menyebut Yogyakarta, memang sangat bersahabat. Tidak panas dan tidak pula dingin. Paling enak dibuat ngopi bersama teman-teman. Memang, di Jogja ngopi kini bukan hanya sebuah kegiatan minum seduhan biji kopi yang telah digiling dan dicampur dengan air panas. Ngopi sudah menjadi budaya atau orang-orang menyebutnya habitus. Yaitu, menikmati kopi sambil bercengkrama, bertukar pikiran dan menikmati suasana.
Menu khas yang disajikan di Omman Coffee adalah kopi Temanggung dengan teknik seduhan manual. Berbeda dengan kedai kopi kekinian yang tengah menjadi tren di masyarakat menggunakan teknik penyeduhan modern untuk penyajian kopinya. Namun, meskipun teknik penyeduhannya masih manual (manual brew), kedai ini tetap menjadi primadona bagi para pengunjungnya. Karena justru ini adalah keunikan dari Omman Coffee.
Keunikan lain dari Omman Coffee adalah letaknya yang sangat strategis di Jalan Diponegoro No. 1 A, pas di seberang Tugu Pal Putih. Lokasi yang menjadi tujuan siapapun yang datang berlibur ke kota Jogja. Posisi ini membuat kedai tersebut tak pernah sepi pengunjung. Di sini saya dengan tenang menikmati suasana kota, memandangi Tugu Jogja, kendaraan hilir mudik di samping kanan dan kiri tugu itu, serta aktivitas para turis. Saya menghabiskan waktu sore itu bercengkrama bersama rekan saya.
Lantaran penasaran dengan kedai dan kopi Temanggungnya, saya kemudian berkenalan dengan Andreas, pengelola Omman Coffee. Saya mengajaknya berbincang tentang asal muasal dan mengapa kedai ini menyajikan kopi Temanggung.
Dengan ramah dan senang hati, Andreas menjawab semua pertanyaan saya. Dia menjelaskan bahwa nama Omman Coffee diambil dari nama sang pemilik yakni Lukman atau yang akrab disapa Om Lukman. Sehingga “Om Man” kependekan dari Om Lukman dipakai untuk menjadi nama dari kedai ini.
Bediri sejak tahun 2015, Lukman memulai usaha kedai kopi dari lapak ukuran 1 kali 2 meter. Dia sebagai pemilik membuka kedai ini dengan tujuan memperkenalkan cita rasa kopi Temanggung di kota Jogja dan seluruh Indonesia.
“Tujuannya memperkenalkan kopi Temanggung di kota Jogja dan seluruh Indonesia,” papar Andreas, dalam sesi obrolan sore itu.
Kini Omman Coffee telah sukses menjadi salah satu tempat tujuan wisatawan untuk menghabiskan waktu berliburnya di Jogja. Sementara terkait penyeduannya, memang sengaja dibikin manual agar berbeda dari yang modern.
“Dari dulu sampai sekarang kita tetap mempertahankan manual (teknik penyeduhan kopi). Pengunjung dari kota-kota besar kan banyak, kalau kopi modern di kota ada banyak, tinggal pilih. Pengunjung kesini mau yang unik, yang tradisional,” imbuh Andreas.
Kedai ini buka mulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 00.00. Selain menu kopi Temanggung, Omman Coffee juga menyediakan kopi gayo dari Aceh dan menu non kopi lain beserta camilan. Pelayanannya sangat ramah dan harga yang juga murah meriah. Kedai ini wajib untuk Anda kunjungi jika ingin bersantai dan menikmati suasana syahdu Kota Yogyakarta.