MOJOKERTO, Tugujatim.id – Status Tanggap Darurat di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang berakhir pada 31 Maret 2023 tak diperpanjang. Hal itu dipastikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Djoko Supangkat mengatakan bahwa Status Tanggap Darurat Kabupaten Mojokerto berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Mojokerto nomor 188.45/51/HK/416-012/2023 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi menerangkan status tersebut berlaku sejak 9 Februari dan berakhir pada 31 Maret 2023.
“Status Tanggap Darurat tidak lagi diperpanjang. Pertimbangan yang kami ambil dari prakiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) tanggal 1-7 April 2023 itu nampak tanda berwarna hijau dan kuning. Tidak nampak lagi tanda merah di seluruh area Jawa Timur, termasuk pula area di Kabupaten Mojokerto,” terang Djoko, pada Minggu (2/4/2023).
Djoko menambahkan, dari prakiraan cuaca BMKG, warna hijau menandakan daerah yang dimaksud cerah berawan, warna kuning berarti hujan dengan intensitas ringan tidak sampai satu jam.
Sedangkan untuk prakiraan curah hujan sedang hingga tinggi, lanjut Djoko, tidak ada dalam prakiraan BMKG dalam minggu pertama April 2023 ini.
“Maka dari itu, diputuskan Status Tanggap Darurat tidak lagi diperpanjang mengingat prakiraan cuaca dari BMKG yang memprediksi potensi hujan untuk wilayah Kabupaten Mojokerto dalam sepekan ke depan mulai melandai. Belum nampak tanda-tanda merah atau warning untuk cuaca ekstrem,” imbuh Djoko.
Meski Status Tanggap Darurat tak lagi diperpanjang, Djoko tetap mengingatkan untuk tetap berhati-hati melintasi wilayah-wilayah yang sebelumnya kerap dilanda bencana. Pasalnya, pada libur Lebaran diprediksi banyak wisatawan yang akan berlibur di wilayah Kabupaten Mojokerto.
“Meski tidak diperpanjang, hendaknya tetap hati-hati dan waspada, khususnya kalau lewat daerah yang pernah kena bencana. Apalagi kadang-kadang terjadi hujan. Sebentar lagi juga musimnya libur Lebaran,” tandasnya.