SURABAYA, Tugujatim.id – Kurang lebih dua pekan terakhir, sembako subsidi berupa beras dan minyak goreng dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali digelontorkan ke sejumlah pasar dan kecamatan. Namun, pedagang di Pasar Wonokromo dan Pasar Tambahrejo mengaku jumlah pasokan subsidi beras dan minyak goreng tidak cukup memenuhi permintaan konsumen.
“Tadi pagi datang minyak dan beras subsidinya. Kalau minyak dapat lima kardus, per kardusnya 12 kilo. Sama, berasnya juga 12 sak, per saknya 5 kilo,” kata salah satu pedagang Pasar Tambahrejo bernama Sutrisno kepada Tugujatim.id, Jumat (24/02/2023).
Dia mengatakan, total yang diterima dalam sekali subsidi beras dan minyak goreng masing-masing 60 kilo. Dalam seminggu, dia mengaku telah menerima pasokan sembako dari Pemkot Surabaya sebanyak dua kali.
Meski begitu, menurut dia, dalam sekali subsidi beras dan minyak goreng yang berjumlah 60 kilo tidak cukup memenuhi permintaan konsumen apalagi mendekati bulan Ramadhan. Sutrisno berharap ada penambahan jumlah pasokan sembako yang didistribusikan oleh Pemkot Surabaya.
“Sebenarnya stok subsidi beras dan minyak goreng ini kurang, nggak cukup memenuhi permintaan konsumen. Apalagi menjelang Ramadhan dan hari raya ini kebutuhan makin banyak. Kalau bisa berasnya 20 sak tiap kali supply,” ujarnya.

Untuk beras subsidi, Sutrisno mengatakan, harga jualnya Rp47 ribu per lima kilo. Sedangkan untuk minyak merek “Minyakita”, per liter dibanderol dengan harga Rp14 ribu. Harga tersebut tergolong cukup stabil.
“Sebelum ada minyak subsidi itu harga minyak mahal, bisa sampai Rp16 ribu. Tapi, berhubung sekarang ada subsidi, jadi lumayan ketahan nggak sampai melonjak. Sekarang harga minyak subsidi dibanderol Rp14 ribu,” paparnya.
Melalui pantauan Tugujatim.id, hal serupa juga terjadi di Pasar Wonokromo. Salah satu pedagang sembako bernama Yuyun Puji Nurhayati mengaku permintaan beras dan minyak subsidi di pasaran sangat melimpah.
“Dengan adanya minyak subsidi ini sangat terbantu karena harganya sangat terjangkau jadi sesuai dengan harga jual. Beras dan minyak paling banyak dicari sama pembeli, sekali stok itu langsung habis. Karena ini paling banyak dibutuhkan sama orang-orang, apalagi harganya miring banget. Saya berharap stoknya lebih bertambah,” ungkapnya.
Berbeda dengan Sutrisno yang tidak menjual beras subsidinya secara ecer. Yuyun memberikan penawaran kepada konsumen secara ecer sebesar Rp10 ribu per kilo.
“Saya jual beras subsidi per 5 kilo dengan harganya Rp45 ribu. Ngecer, per kilo Rp10 ribu. Kalau Minyakita semua sama Rp14 ribu,” tuturnya.
Sementara itu, Yuyun mengaku harga minyak curah kian melambung setiap hari. Kenaikan minyak curah dalam sehari mencapai 500 perak. Menurut dia, harga minyak curah berpotensi akan terus mengalami kenaikan hingga bulan Ramadhan.
“Minyak curah sekilo mencapai Rp16 ribu-Rp17 ribu. Dua hari sekali mengalami kenaikan Rp500, kemarin-kemarin tuh sempat Rp14,5 ribu. Bisa naik terus ini apalagi mau bulan puasa,” ujarnya.