SURABAYA, Tugujatim.id – Pengungsi Afganistan yang berada di Indonesia sudah menunggu sekitar 10 tahun atas nasib mereka sebagai pengungsi. Namun, belum ada kejelasan dari United Nation Hight Commissioner Refugees (UNHCR), komisioner Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani pengungsi internasional.
Hari ini, Selasa (15/3/2022), mereka melakukan aksi damai dengan long march dari tol Waru Sidoarjo sampai depan Mall Royal Plaza A Yani, Kota Surabaya.
Muhammad Ibrahim bin Syayid, koordinator aksi, mengatakan bahwa aksi damai tersebut dilakukan karena tidak ada kejelasan atas nasib mereka yang tak kunjung mendapat kepastian dari UNHCR selaku komisioner PBB untuk pengungsi. Lembaga yang dibentuk pada tahun 1950 ini memang salah satunya berada di Indonesia (Surabaya-red).
Muhammad Ibrahim menyebutkan bahwa beberapa tuntutan mereka, salah satunya tentang kepastian kapan bisa kembali ke negara asalnya.
“Kami menagih janji atas nasib kami. Kami sudah menunggu 10 tahun di sini. Kami sudah lelah menunggu. Sampai kapan menunggu terus,” ucapnya kapada wartawan Tugu Jatim.
Warga Afganistan itu mengungsi karena invasi Amerika ke negara Afganistan yang menyebabkan sekitar 7.460 warga Afganistan datang ke Indonesia.
Ibrahim meresahkan sanak keluarganya yang masih berada di negaranya karena Amerika belum menarik pasukannya dari negara tersebut.
“Jujur kami resah kepada sanak family yang ada di negara kami. Kami takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kematian. Sedangkan kami di sini disuruh terus menunggu. Kalau pihak UNHCR Indonesia memberikan kepastian bahwa tidak bisa membantu kami tidak papa. Kami tidak akan menanti seperti ini,” tambahnya.
Ditanya tentang berapa massa aksi, Ibrahim mengatakan sekitar 20 orang lebih.
“Kami tergabung dari beberapa wilayah di Indonesia seperti Medan, Pekanbaru, Jakarta dan Surabaya,” pungkasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim