MALANG, Tugujatim.id – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa di Desa Sukorejo, Kabupaten Malang, mempunyai cara menarik untuk meningkatkan literasi dan motivasi belajar anak. Mahasiswa KKN UM menginisiasi Taman Belajar.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional, mahasiswa KKN UM ini mengadakan lomba untuk menguji berbagai keterampilan dan pengetahuan anak-anak agar kegiatan ini bisa berkesan di pikiran anak-anak, Minggu (23/07/2023).
![Inisiasi Taman Belajar, Mahasiswa KKN UM Tingkatkan Literasi dan Motivasi Anak Desa Sukorejo Malang 2 Mahasiswa KKN UM di Desa Sukorejo.](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2023/07/7967e70c-5d8f-44cc-9c99-06ecadfcc1fd-1.jpg)
Tidak hanya menjadi sebuah output dari Taman Belajar, lomba ini sekaligus menjadi penutup proyek kerja tim mahasiswa KKN UM di Desa Sukorejo. Lomba itu terdiri dari lomba cerdas cermat, lomba antar gelas, lomba biskuit di muka dan lomba estafet kertas. Lomba pun dibagi menjadi lomba antar kelompok dan lomba individu.
Selain itu, di setiap lomba akan diberi hadiah berupa piala dan hampers yang berisi snack dan minuman untuk memotivasi anak-anak agar lebih semangat dalam melakukan kegiatan lomba. Lomba ini menjadi sekaligus perpisahan anak-anak di kegiatan Taman Belajar yang sudah berjalan 2 minggu lamanya mulai 9-23 Juli 2023.
![Inisiasi Taman Belajar, Mahasiswa KKN UM Tingkatkan Literasi dan Motivasi Anak Desa Sukorejo Malang 3 Mahasiswa KKN UM Desa Sukorejo.](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2023/07/a15244c8-1bdc-415f-9c60-c4f013460041-1.jpg)
Ketua pelaksana Taman Belajar M. Zulfan Afandi menjelaskan, hadirnya Taman Belajar sangat membantu anak-anak dalam meningkatkan literasi dan motivasi untuk belajar.
“Kegiatan bervariasi dan fleksibel dilakukan di Taman Belajar sehingga anak-anak senang dan tidak bosan,” katanya.
Tercetusnya ide Taman Belajar, dia mengatakan, berawal dari sebuah percakapan tim KKN dengan perangkat desa tentang hal-hal yang menjadi suatu masalah di bidang pendidikan, di mana anak-anak desa masih kekurangan dalam hal literasi membaca.
Polemik anak-anak desa lebih memilih bermain gadget karena lebih banyak memiliki konten-konten menarik. Mulai dari game, aplikasi TikTok, Instagram, dan YouTube.
“Karena itu, Taman Belajar jadi salah satu program kerja yang dirancang di tempat KKN,” jelasnya.
Pendirian Taman Belajar untuk meningkatkan melek huruf dan kebiasaan membaca dalam masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak dan dewasa muda. Selain itu, juga menjembatani kesenjangan pendidikan dengan menyediakan akses media buku dan sumber daya pendidikan.
Taman Belajar juga membantu menjembatani kesenjangan pendidikan di daerah di mana sekolah atau perpustakaan mungkin kurang. Juga menumbuhkan kecintaan membaca Taman Belajar agar suka membaca dengan menawarkan koleksi buku yang beragam dan menciptakan lingkungan yang ramah yang memicu rasa ingin tahu dan imajinasi.
![Inisiasi Taman Belajar, Mahasiswa KKN UM Tingkatkan Literasi dan Motivasi Anak Desa Sukorejo Malang 4 Mahasiswa UM KKN di Desa Sukorejo.](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2023/07/99fb0956-267a-4bca-95b8-b739cde8570d-1.jpg)
Untuk memberdayakan masyarakat, melibatkan masyarakat lokal dalam pendirian dan pengelolaan Taman Belajar sehingga memiliki sumber daya pendidikan dan mempromosikan budaya belajar.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai kegiatan dan program, Taman Belajar berupaya meningkatkan pengetahuan, pemikiran kritis, dan berbagai keterampilan di antara individu, berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
![Inisiasi Taman Belajar, Mahasiswa KKN UM Tingkatkan Literasi dan Motivasi Anak Desa Sukorejo Malang 5 Mahasiswa UM KKN Desa Sukorejo.](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2023/07/cb8dfdc4-9038-43c7-8086-cf4924230c2d-1.jpg)
Kegiatan ini dilaksanakan lima kali dalam seminggu yaitu Senin sampai Jumat. Dalam satu hari diisi Taman Baca dan hari berikutnya English Club, hari berikutnya lagi pengetahuan umum, lalu disusul dengan mewarnai, menggambar, dan bermain.
Taman Belajar ini juga memiliki kegiatan untuk anak-anak. Mulai dari bermain sambil belajar, mewarnai, belajar membuat origami, menonton film, mendengarkan dongeng, konsultasi tugas sekolah, dan membaca buku. Mereka juga mendapat pendidikan kesehatan dan lain-lainnya.
![Inisiasi Taman Belajar, Mahasiswa KKN UM Tingkatkan Literasi dan Motivasi Anak Desa Sukorejo Malang 6 Taman Belajar mahasiswa KKN UM Desa Sukorejo.](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2023/07/88d327e4-98e5-46ab-bdd1-98172d32e9ed-1.jpg)
Di sana juga menyediakan puluhan buku yang dapat merangsang minat baca anak-anak. Untuk English Club, peserta dikenalkan dengan bahasa Inggris, percakapan sederhana, story telling, dan lain-lain yang dapat menambah wawasan peserta dan diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
Salah satu anak di Taman Belajar yang tidak ingin disebut namanya mengaku sangat senang dan antusias dengan kehadiran media ini.
“Taman Belajarnya seru banget karena banyak kegiatannya yang menyenangkan,” tuturnya tampak malu.
Sementara itu, Kepala Desa Sukorejo Lily Alfiyatul Jannah serta Sekretasis Desa Sukorejo Bambang Hermanto menyambut baik kegiatan Taman Belajar yang sudah berjalan itu. Keduanya sepakat bahwa Taman Belajar merupakan lompatan yang sangat bagus di tengah maraknya gadget dan pesatnya teknologi informasi.
“Dengan anak-anak sudah datang ke sini dan mendengarkan apa yang disampaikan, lalu Taman Belajar ini menurut kami harus dilanjutkan lagi dengan inovasi-inovasi lain yang dapat menunjang pembelajaran anak-anak yang sesuai zamannya. Seperti menggunakan media flipbook dalam pembelajaran karena menyesuaikan dengan kesukaan anak-anak terhadap gadget,” sambung Lily Alfiyatul.
Aplagi, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa tumbuh dan berkembang, tidak hanya dalam hal akademik. Perguruan tinggi secara inheren terkait dengan konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi yang melibatkan tiga aspek, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Di mana salah satu cara konkret untuk menerapkan prinsip ini melalui kuliah kerja nyata (KKN).
![Inisiasi Taman Belajar, Mahasiswa KKN UM Tingkatkan Literasi dan Motivasi Anak Desa Sukorejo Malang 7 Taman Belajar mahasiswa KKN UM di Desa Sukorejo.](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2023/07/04be2423-70c3-4120-b74c-a71495815f4d-1.jpg)
Jadi, setiap perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan KKN sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa dalam waktu dan lokasi tertentu di Indonesia. Melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, mahasiswa akan menerapkan pengetahuan yang dimiliki untuk kepentingan masyarakat.
Dengan terlaksananya program Taman Belajar, maka semakin banyak lagi perpustakaan di desa-desa sehingga bisa menumbuhkan jiwa dan semangat literasi anak-anak yang nantinya mampu menguasai 4 kompetensi yang menjadi tuntutan abad 21. Yakni keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
Kegiatan ini bisa menjadi program yang berkelanjutan di Desa Sukorejo dan bisa menumbuhkan kecintaan terhadap literasi membaca.
“Saya sangat senang atas antusias anak-anak Desa Sukorejo ikut kegiatan di Taman Bbelajar. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan minat baca anak-anak Desa Sukorejo,” ujar koordinator kelompok KKN Sukorejo UM M. Ardine Bagas Annaifi. (adv)
Writer: Feni Yusnia
Editor: Dwi Lindawati