Tugujatim.id – Pulau Madura memiliki beragam potensi wisata menarik, salah satunya adalah Wisata Bukit Jaddhih yang terletak di Kota Bangkalan, Jawa Timur. Bukit Jaddhih adalah bekas penambangan batu kapur yang kini telah berubah menjadi destinasi wisata menarik dan instagramable.
Kawasan Wisata Bukit Jaddhih merupakan gundukan tambang batu kapur besar dengan luas sekitar 500 hektare yang terletak di tiga desa yaitu Jaddih, Rabasan, dan Parseh. Meski dulunya hanya ditujukan untuk penambang batu kapur di wilayah Bangkalan, kini tempat ini telah menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Salah satu hal menarik di Bukit Jaddhih adalah bunker warisan Belanda yang dulunya digunakan untuk menyimpan gudang senjata. Selain itu, ada juga kolam renang besar dengan air jernih hijau yang diyakini terbentuk secara alami saat melakukan penggalian di area tersebut.
Dari puncak Bukit Jaddhih, kamu dapat menikmati pemandangan Kota Madura yang spektakuler. Selain keindahan bukit kapur, ada danau berwarna biru kehijauan yang memiliki kedalaman sekitar 2,5 meter, yang terbentuk akibat aktivitas penambangan. Kamu juga dapat menaiki perahu untuk menjelajahi danau lebih lanjut.
Namun, perlu diingat bahwa sebagian area Bukit Jaddhih masih digunakan untuk penambangan sehingga ada debu-debu dan alat berat yang mungkin mengganggu rekreasimu. Meski demikian, karena tempat ini luas, kamu dapat beralih ke daerah yang bebas dari aktivitas penambangan untuk menikmati liburan dengan lebih nyaman.
Lokasi Wisata Bukit Jaddhih
Wisata Bukit Jaddhih berada di Jakan, Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Akses jalan menuju lokasi sudah cukup baik dan dapat dijangkau menggunakan kendaraan pribadi.
Dari pusat Kota Bangkalan, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tempat ini sekitar 30 menit dengan jarak sekitar 10 km. Sementara jika kamu berangkat dari Kota Surabaya, perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam untuk menempuh jarak sekitar 25 km.
Fasilitas
Wisata Bukit Jaddhih menyediakan beragam fasilitas lengkap untuk menjamin kenyamanan pengunjung. Di tempat ini, ada area parkir yang luas, toilet, musala, gazebo, dan juga warung makanan untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung.
Selain itu, Bukit Jaddhih juga menawarkan berbagai spot foto yang instagramable sehingga pengunjung dapat mengabadikan momen-momen indah selama liburan. Selain fasilitas tersebut, wisata ini juga dilengkapi dengan wahana permainan yang cocok untuk keluarga, seperti perahu wisata, waterpark, flying fox, dan bebek air. Jika pengunjung ingin berkemah, pengelola juga menyediakan camping ground. Kamu dapat menyewa tenda di lokasi atau membawa tenda sendiri dari rumah.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Untuk masuk ke area Wisata Bukit Jaddhih, pengunjung diharuskan membayar tiket sebesar Rp5.000 per orang. Selain itu, ada juga biaya parkir kendaraan yang harus dikeluarkan yaitu Rp20.000 untuk mobil dan Rp10.000 untuk motor.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Laptop Gaming MSI Multitasking, Cek Spesifikasi sesuai Kebutuhanmu!
Bukit Jaddhih dapat dikunjungi kapan saja, baik pada akhir pekan maupun hari kerja. Destinasi wisata alam ini buka setiap hari dengan jam operasional mulai dari pukul 07.00-16.00 WIB. Namun, disarankan untuk datang pada pagi atau sore hari karena pada siang hari suhu udara dapat sangat panas.
Review Wisatawan
Salah satu pengunjung Wisata Bukit Jaddhih, David Yohanes mengungkapkan komentarnya melalui kolom Google Maps. Dia mengungkapkan bahwa Bukit Jaddhih menjadi daya tarik dan wisata populer di Pulau Madura yang tidak kalah menarik dari wisata lainnya.
Tempat ini menawarkan pemandangan indah dari bukit kapur, membuatnya unik dan menarik. Bukit Jaddhih menjadi pilihan populer untuk sesi foto prewedding dan menarik bagi para fotografer yang suka berburu foto-foto menakjubkan. Tempat ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, termasuk banyaknya penjual makanan di sekitar lokasi.
“Tempat Wisata Bukit Jaddhih ini menjadi primadona di Madura, tidak kalah bagusnya dengan pantai yang ada di Madura. Tempat ini merupakan tempat wisata dengan bukit kapur sehingga akan sangat kotor jika kita ke sini, tapi itu semua terbayar dengan pemandangan yang sangat indah di bukit ini. Tidak hanya untuk tempat wisata saja, tapi juga banyak di pakai tempat foto prewedding, dan para fotografer yang suka hunting foto. Ada pemandunya yang ramah. Untuk fasilitas sudah sangat oke, banyak orang yang berjualan cemilan jadi nggak usah takut lapar di sini,” tulisnya.
Pengunjung lainnya, Fitri Manja mengatakan, dia kagum dengan keindahan Bukit Jaddhih, sebuah destinasi wisata yang terletak di Kabupaten Bangkalan, Madura. Pemandangan yang berbeda dan unik dibandingkan dengan tempat wisata lainnya.
Bagi para pencinta swafoto, tempat ini menjadi daya tarik yang menarik. Dinding bukit putih yang terbuat dari Batu Kapur yang menakjubkan, serta danau bekas galian kapur yang menambah pesona tempat ini. Bagi penggemar fotografi, pasti akan menyukai berbagai patahan-patahan menarik yang ada di setiap sudut Bukit Jaddhih.
“Takjub dengan segala yang diciptakan oleh-Nya. Bukit Jaddhih merupakan destinasi wisata di Kabupaten Bangkalan, Madura. Pemandangannya memang beda dari tempat wisata pada umumnya. Yang suka berswafoto ini tempat yang menarik. Mulai dari putihnya dinding bukit yang berasal dari Batu Kapur, hingga danau bekas galian kapur. Yang hobi berfoto pasti suka dengan berbagai patahan-patahan yang menarik di setiap sudutnya,” tulisnya.
Secara keseluruhan, Wisata Bukit Jaddhih adalah destinasi wisata menarik dan unik di Pulau Madura. Bukit Jaddhih memiliki beragam daya tarik, bunker warisan Belanda yang menambah sisi sejarahnya, kolam renang, pemandangan spektakuler dari puncak bukit dan danau berwarna biru kehijauan yang terbentuk akibat aktivitas penambangan.
Dengan pesona alam yang menakjubkan, spot-spot menarik, dan fasilitas yang memadai, Wisata Bukit Jaddhih layak dijadikan tujuan liburan bagi pengunjung yang mencari pengalaman liburan yang berbeda dan menyukai pemandangan alam yang indah, serta menawarkan banyak kesempatan untuk mengambil foto-foto yang menarik.
Writer: Rafly Oktaviandry (Magang)
Editor: Dwi Lindawati