SURABAYA, Tugujatim.id – Hidup berjalan di dua arah: hubungan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan hubungan bersama manusia lainnya. Untuk mencapai tujuan itu, Tawur Agung Kesanga mengajarkan keselaran antara Tuhan, manusia, dan alam semesta.
Seperti dalan konsep konsep ajaran Tri Hita Karana; menyelaraskan hubungan dengan tiga elemen, manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta.
Tawur Agung Kesanga, ritual membersihkan dan mewisuda bumi sebelum Nyepi, di mana umat Hindu akan melaksanakan tapa brata penyepian.
“Tawur Agung Kesanga akan dilaksanakan di tiap-tiap pura yang memiliki makna yaitu pembersihan buana agung dan pembersihan buana alit dalam diri kita, sehingga alam ini menjadi harmonis,” kata Ketua Sektor Pura Sejarah Kenjeran Surabaya, I Wayan Wijana, pada Rabu (21/3/2023) siang.
Tawur Agung Kesanga Pura Kenjeran dipimpin oleh Pandhita Ida Pranda Gede Anom Jala Karana Manuaba. Sebelum melakukan Tawur Agung Kesanga, Pandhita terlebih dulu mengambil tirta (air suci) atau Mendak Tirta di Pura Jagat Karana, Perak.
Sekembalinya, Pandhita memimpin Tawur Agung Kesanga pura masing-masing untuk melakukan ritual Ulam Caru. Prosesi ritual Ulam Caru di Pura Segara Kenjeran diikuti oleh ratusan umat Hindu dengan penuh khidmat. Tangan mendekap, lantunan doa dipanjatkan penuh kekhusyukan.
Mangku mulai membawa sesaji lantas menuju altar. Sebelum dimulai acara sembayang, Tirta mulai dibagikan kepada setiap umat.
Beberapa sesaji diletakkan di depan tempat duduk umat, berjejer tak beraturan. Sesaji itu merupakan bagian dari sarana dan prasarana ritual.
“Sesaji itu untuk makhluk di bawah kita sebagai keharmonisan. Kami percaya walaupun mereka tidak terlihat tapi mereka ada. Kami percaya jadi untuk menghormati bahwa kehidupan mereka ada,” jelas Sekretaris Panitia Perayaan Nyepi Pura Segara Kenjeran, Yoga Pranyadna.
Lantunan musik gamelan turut mengiri setiap prosesi. Seperti perpaduan musik Jawa dan khas Bali, musik itu berpadu membantuk harmonisasi yang sempurna. “Musik dalam satu iringan, musik itu harmonisasi suara, membuat lebih fokus dalam beribadah. Harmonisasi paling utuh itu dari musik. Dari beberapa irama menjadi satu membentuk satu kesatuan yang enak didengar,” tambah Yoga.
Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 jatuh pada 22 Maret 2023. Satu hari untuk membersihkan bumi dari polusi dan hiruk pikuk kesibukan manusia
“Dalam satu hari, bumi bebas dari polusi udara. Tidak masak, tidak bekerja, tidak keluar rumah. Satu sari butuh isritahat. Mengistirahatkan bumi supaya kita bisa ontropeksi diri,” pungkasnya.