MALANG, Tugujatim.id – Program Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) 2022 Batch IV yang digelar secara virtual pada Senin (21/03/2022) mengupas terkait Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN SM) bakal melakukan reformasi besar-besaran dalam sistem akreditasi sebuah sekolah. Kenapa ada perubahan nilai akreditasi sekolah/madrasah? Sebab, sebelumnya mengacu pada syarat administratif (compliance based), kini diubah soal pada kinerjanya (performance based).
Artinya, akreditasi sekolah bisa jeblok atau bahkan naik kapan saja. Merunut data hasil akreditasi berdasarkan visitasi BAN SM tahun 2021 mencatat, dari total 11.459 sekolah, baik dari seluruh jenjang, ada 1.482 sekolah yang tadinya terakreditasi A turun menjadi B dan 155 sekolah turun menjadi C.
Penerapan paradigma baru dalam sistem akreditasi ini akhirnya membuat sekolah kembali berbenah jika tidak ingin kinerjanya dinilai turun. Sebab, penilaian akreditasi sekarang bukan lagi soal kelengkapan fasilitas sarana prasarana, tapi sudah bicara soal pemanfaatan fasilitas.
”Sekolah yang tadinya terakreditasi A, kini bisa berubah. Data hasil visitasi selama 2021, ada banyak satuan pendidikan yang mengalami penurunan kinerja sehingga akreditasinya turun,” ungkap Ketua BAN SM Toni Toharudin dalam acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch IV yang digagas oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan berkolaborasi dengan PT Paragon Technology and Innovation, Senin (21/03/2022).
Toni memaparkan, Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) Tahun 2020 yang diterapkan saat ini lebih menekankan pada mutu lulusan, mutu tenaga pendidik, manajemen sekolah, dan proses pembelajaran. Untuk instrumen administrasi seperti kelengkapan sarpras bobotnya hanya dinilai 15 persen.
”Belum tentu fasilitas dan gedung lengkap, bisa membuat sekolah itu unggul. Bobot penilaian kami pada performance based itu 85 persen. Untuk compliance based hanya 15 persen,” paparnya.
Menurut Toni, reformasi ini sudah harus dilakukan karena kualitas pendidikan di Indonesia masih ada di peringkat bawah. Artinya, sistem akreditasi satuan pendidikan yang sudah berjalan selama 20 tahun belakangan tidak mengubah apa-apa.
Reformasi satuan pendidikan ini juga didukung oleh pemerintah dengan menuangkan cita-cita perbaikan kualitas lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Dia melanjutkan, bisa dibilang ini menjadi babak baru satuan pendidikan untuk memperbaiki diri. Paradigma baru ini sudah berjalan sejak 2020 dan resmi diterapkan pada 2021. Dalam 5-10 tahun ke depan, Toni berharap cita-cita mewujudkan pendidikan berkualitas itu bisa mulai terwujud.
”Dari yang tadinya hanya berpikir kuantitas, sekarang sudah harus mulai ke yang substansi, yaitu kualitas pendidikan. Sinergitas antar semua pihak, sangat diperlukan,” tegas alumnus Statistika Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung ini.
Dia menekankan agar satuan pendidikan turut aktif mendorong perbaikan mutu tenaga pendidik atau guru. Kualitas guru sangat berpengaruh pada mutu lulusan. Selain itu, juga satuan pendidikan wajib melakukan updating data secara berkala.
”Nanti kami juga akan mendorong pemda untuk ikut andil dalam pengawasan satuan pendidikan di daerahnya. Peran mereka juga sangat penting,” ujarnya.
Perlu diketahui, FJP diinisiasi oleh PT Paragon Technology and Innovation berkolaborasi dengan GWPP. FJP yang akan berlangsung hingga Mei 2022 secara virtual melalui Zoom ini akan mencakup aspek pelatihan, praktik, dan pendampingan, khususnya dalam mengarusutamakan isu pendidikan.
Ada lima mentor kapabel yang akan mendampingi, yakni Nurcholis MA Basyari, M. Nasir, Haryo Prasetyo, Frans Surdiasis, dan Tri Juli Sukaryana.
Dalam FJP Batch IV ini kembali dipilih 15 peserta jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya Wartawan tugumalang.id M. Ulul Azmy yang terpilih menjadi salah satu pesertanya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim