BATU, Tugujatim.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu telah memperpanjang PPKM Level 4 hingga 25 Juli 2021. Lantaran tak boleh beroperasi, Lippo Plaza Mall Batu terpaksa harus melakukan efisiensi karyawan.
Direktur Lippo Plaza Mall Batu Suwanto menjelaskan, efisiensi karyawan yang dilakukan semata-mata demi bisa bertahan selama mall tidak beroperasi. Namun, efisiensi yang dimaksud sifatnya bukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara permanen.
“Tenaga kerja kami ini diefisiensi sampai 50 persen. Ini bukan PHK, kasihan juga sama mereka. Karena di awal-awal PSBB dulu, kami juga sudah merumahkan beberapa karyawan,” paparnya, Kamis (22/07/2021).
“Kali ini kami mencoba mengatur jadwal ratusan karyawan ini dengan cara gajinya kami potong 50 persen. Namun, sistem kerjanya digilir, jadi tidak full kerja,” ungkapnya.
Lippo Plaza Mall Batu yang hanya memperbolehkan membuka supermarket dan restoran dengan ketentuan tak boleh makan di tempat itu membuat trafik pengunjung mall turun drastis.
“Sekarang kondisinya tentu sepi, trafik pengunjung tinggal 10 persen. Karena memang tidak boleh makan di tempat dan yang buka hanya Hypermart sama restoran saja. Kan ya berat ini,” bebernya.
Untuk menghemat biaya operasional, pihaknya juga mengurangi penggunaan fasilitas penunjang mall. Misalnya mematikan AC mall dan hanya menyalakan sebagian listrik yang digunakan saja.
Suwanto yang juga sebagai ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya itu mengatakan, pihaknya sudah menghargai kebijakan pemerintah dengan mematuhi peraturan yang ada.
Di mana operasional mall telah ditutup kecuali beberapa gerai yang memang diperbolehkan beroperasi dengan syarat ketat dalam PPKM Darurat yang diperpanjang dengan istilah PPKM Level 4 hingga 25 Juli 2021.
“Namun, kami berharap PPKM jangan sampai nanti diperpanjang lagi. Sampai tanggal 25 sudah cukuplah. Kami kan juga ingin beroperasi kembali, kalau terus diperpanjang ya berat juga buat kami,” ucapnya.
Demi dapat kembali memulihkan perekonomian pekerja atau karyawan mall, pihaknya sangat berharap pemerintah tak melakukan perpanjangan PPKM lagi. Sehingga tak sampai ada PHK permanen yang dilakukan semua pihak mall.
“Kami sangat berharap dan optimis seharusnya PPKM bisa selesai sampai 25 Juli saja. Kami belum melihat skemanya terkait PHK untuk karyawan kami, tapi kami berharap tanggal 26 Juli seharusnya bisa boleh operasional lagi,” bebernya.
Dia menambahkan, sebenarnya pihaknya juga merasa prihatin dengan kebijakan penutupan mall dalam PPKM yang diterapkan saat ini. Sementara dalam mall selalu mengedepankan penerapan prokes ketat, mulai dari pintu masuk mall hingga memasuki setiap gerai yang ada dalam mall.
“Padahal, secara aturan prokesnya justru kami lebih ketat daripada di tempat lain, misalnya di pasar. Tapi, kenapa justru kami yang tidak diizinkan beroperasi,” ujarnya.
Dia juga berharap agar pemerintah lebih bijak dalam memutuskan aturan dalam penanganan pandemi ini. Nasib karyawan maupun pekerja mall juga harus dipertimbangkan. Di mana mall sudah ditutup sejak PPKM berlangsung.