SURABAYA, Tugujatim.id – Tujuh pertandingan, Persebaya Surabaya masih juga bertahan dengan puasa kemenangan. Pekan ke-22, laga Persebaya vs Persija berakhir imbang 1-1 di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (09/12/2023).
Setelah pentandingan, bus pemain Persebaya sempat tertahan karena ratusan suporter menggelar aksi di depan gerbang pintu keluar gate 21 GBT. Mereka berkumpul untuk meluapkan kekecewaannya karena tim kesayangannya berlarut-larut dengan kekalahan.
Sebelumnya, bonek sempat melakukan aksi di depan kantor pemasaran Persebaya yang berada di Sutos. Yang mana, salah satu poin tuntutannya Persebaya harus mendapatkan tiga poin di tiga pertandingan putaran kedua.
Poin kedua, “Jika dalam tiga laga putaran kedua Persebaya tidak mampu meraih hasil maksimal 9 poin dengan kemenangan penuh atau setidaknya 7 poin, Manajer Tim harus mengundurkan diri”.
Untuk itu, bonek menagih janjinya.
“Sesuai janji di poin kedua, minimal kita mendapat tiga poin dan kita mendapat dua poin hari ini, kita seri. Saya harap ini bukan persoalan manajemen. Kalau saya ngomong perihal bisnis, Persebaya pun bisnis tapi pikirkan sekali lagi bahwa di bisnis ini juga ada uang teman-teman yang setia membeli tiket untuk Persebaya,” kata salah satu suporter yang tidak mau disebutkan namanya dalam orasinya.
Mengingat manajemen tidak dapat memenuhi tuntutan, maka bonek meminta Yahya Alkatiri selaku Manajer Persebaya untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
“Apa yang kita berikan untuk Persebaya itu rasa capek bekerja dari uang gaji. Jika sudah tidak bisa bawa Persebaya jadi lebih baik, hari ini silakan Anda out,” sambungnya.
Merespons hal tersebut, Manajer Persebaya Yahya Alkatiri yang berdiri di hadapan ratusan ratusan bonek hanya berbicara singkat. Dia menyatakan, dirinya yang menjabat sebagai manajer memiliki atasan. Jadi, dia menyerahkan semua putusan pada atasan.
“Saya patuh pada pimpinan, kami evaluasi. Yang jelas saya serahkan semua ke manajemen,” ujarnya.
Untuk diketahui, dari 20 laga yang dimainkan, Persebaya kini mengoleksi 24 poin dan berada pada peringkat 13.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati