MALANG, Tugujatim.id – Tim Dosen UM (Universitas Negeri Malang) bekerja sama masyarakat Dusun Sendang Biru, Kabupaten Malang berhasil melakukan instalasi pompa untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di area Clungup Mangrove Conservation.
Program ini merupakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) dengan judul Sahabat Mataair: Pemberdayaan Masyarakat dalam Pelestarian Mataair Sendang Biru melalui Pipanisasi dan Reboisasi di Kawasan Konservasi.
Program ini juga merupakan bagian dari hibah Abdimas yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) 2024, yang diketuai oleh Alfi Sahrina, S.Pd., M.Pd., dengan mitra Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Bhakti Alam Lestari.
Pada saat asesmen awal, pelaksana pengabdian dari dosen UM melakukan survei lapangan untuk mengetahui kondisi eksisting dari mitra. Salah satu permasalahan yang disampaikan adalah terkait kendala pompa yang selama ini sering rusak dan kebutuhan air yang tidak terpenuhi.
Tim dosen UM melakukan simulasi jalur perpipaan dan menganalisa kebutuhan pompa yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Berdasarkan pemodelan yang dilakukan, Tim dosen UM bekerja sama dengan CV. Wisnu Manunggal Sejati dalam instalasi teknologi pompa yang sesuai dengan kebutuhan.
Tim dosen UM bersama mitra juga mengadakan pendampingan bagi masyarakat tentang perawatan pompa dan manajemen penggunaan air secara berkelanjutan. Pendampingan ini bertujuan agar warga dapat secara mandiri menjaga pompa dan memanfaatkan air dengan efisien. Upaya ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dan berkelanjutan yang tidak hanya menyediakan air bersih, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga sumber daya air.
Alfi Sahrina, Ketua Tim Abdimas mengatakan kolaborasi Yayasan Bhakti Alam dan KTH Bhakti Alam Lestari memberikan kekuatan tambahan dalam memastikan kegiatan Abdimas berjalan lancar dan memberikan manfaat jangka panjang.
“Dengan adanya dukungan berbagai pihak, program ini mampu menyediakan teknologi yang sesuai dan memberikan edukasi penting bagi masyarakat tentang pemeliharaan sumber daya air. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk pengembangan wilayah-wilayah lain yang mengalami kesulitan serupa,” ungkap Alfi.
Masyarakat Dusun Sendang Biru juga menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan. “Program ini memberi kami lebih dari sekadar akses air bersih; kami juga belajar cara menjaga sumber air ini agar tetap berkelanjutan dan dapat dimanafaatkan oleh anak cucu kita nanti,” ujar Trio.
Kolaborasi antara tim dosen UM dan masyarakat Dusun Sendang yang tergabung dalam Yayasan Bhakti Alam dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Bhakti Alam Lestari, serta dukungan CV. Wisnu Manunggal Sejati, menjadi contoh nyata kolaborasi antara akademisi, industri, dan masyarakat dalam menciptakan solusi berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini diharapkan dapat diterapkan di wilayah lain yang menghadapi tantangan akses air bersih dan pelestarian lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Fajrus Shidiq
Editor: Darmadi Sasongko