NGANJUK, Tugujatim- Kejadian keracunan massal yang terjadi di posko pengungsian Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk membuat petugas memperketat kiriman bantuan berupa makanan dari masyarakat. Dikarenakan, adanya kiriman bantuan mi ayam dari Paguyuban Mie Ayam Surabaya itu diduga mengakibatkan 44 orang mengalami keracunan makanan pada Kamis (18/2/2021) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama menerangkan bahwa kondisi korban pada Jumat (19/2/2021) mulai membaik. Ia menerangkan mulai Jumat pagi, petugas menerapkan ada pengecekan sampel bantuan makanan yang dikirim masyarakat.
Hal tersebut dilakukan demi keamanan dan keselamatan semua warga yang ada di lingkungan Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, khususnya para pengungsi.
“Semua bantuan makanan akan kami ambil sampelnya,” ungkap Harvi.
Ia menambahkan bahwa ada beberapa tim dokter kesehatan kepolisian yang diterjunkan untuk mengecek di dapur umum dan Puskesmas.
“Saya tegaskan ini diduga dari mie ayam bukan makanan yang dari dapur umum,” imbuh polisi berpangkat dua melati di pundaknya.
Saat ini, ada 4 orang yang sedang dirawat di RSUD Nganjuk dan RS Bhayangkara Nganjuk dan 7 orang dirawat di Puskesmas Ngetos. Sedangkan, 33 orang yang lain mendapatkan perawatan di pengungsian atau rumah masing-masing.
Pantauan Tugu Jatim, terlihat petugas Puskesmas Ngetos menerima bantuan makanan nasi bungkus dari masyarakat. Namun, petugas tidak langsung mendistribusikan kepada warga terdampak longsor.
Kepala Puskesmas Ngetos, dr Budi Santoso, menjelaskan kepada pengirim makanan tersebut bahwa ia bersama petugas kepolisian akan melakukan sampling setiap makanan yang masuk ke posko bencana. Sehingga, dapat diidentifikasi kandungan apa saja yang ada di dalam makanan tersebut.
“Kami nanti akan uji dulu dan dilihat ini layak makan atau tidak,” pungkasnya. (noe/gg)