BOJONEGORO, Tugujatim.id – Kegiatan latihan karate di depan Kantor Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, ini sudah menjadi agenda setiap minggu pagi bagi masyarakat yang mengikuti olahraga bela diri asal Jepang ini. Namun, ada yang menjadi sorotan, salah satu bule dengan pakaian lengkap karate tampak hadir di tengah-tengah latihan itu.
Ternyata pria berambut pirang itu merupakan salah satu anggota dari Lembaga Karate Do Indonesia Ranting Sumberrejo. Namanya John Calder, pria asal New Zealand, ini ternyata sudah setahun berada di Indonesia, tepatnya saat ini tinggal bersama istrinya di Desa Kabalan, Kecamatan Kanor. Namun, setelah menjadi mualaf, namanya diganti menjadi Muhammad Malik Ibrahim.
“Kalau ikut karate ini baru 4 bulan,” kata Zainal Arifin sebagai pelatih karate di tempat tersebut.
Menurut dia, alasan Malik Ibrahim memutuskan mengikuti bela diri karate karena sering melewati Kantor Kecamatan Sumberrejo dan melihat masyarakat yang sedang berlatih karate sehingga dia tertarik mengikuti kegiatan tersebut.
“Awalnya sering lewat, terus daripada di rumah enggak ada kegiatan, jadi dia memutuskan ikut latihan karate ini,” ujar Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Pemprov Lemkari Jatim itu.
Usianya yang sudah memasuki 68 tahun tak membuatnya patah semangat, justru menurut Zainal, Malik Ibrahim mengaku badannya lebih terasa bugar dan sehat setelah mengikuti latihan karate. Dari kemauannya tersebut, Lemkari akan memberikan kesempatan naik tingkatan sebagai penghargaan melalui ujian ke tingkat Dan I kepada Malik Ibrahim.
“Pengurus dari Provinsi Jatim akan memberikan penghargaan bagi John Calder berupa kenaikan tingkat, yaitu sabuk hitam kehormatan, tapi harus diuji menguasai beberapa gerakan yang telah ditentukan,” katanya.
Padahal, jika mengikuti jalur reguler tanpa mendapat penghargaan, untuk mencapai ujian Dan I harus melalui tahap panjang selama 3 tahun lamanya. Namun karena semangatnya, Malik mendapat kenaikan tingkat secara cepat.
“Kalau di Sumberrejo ini kan yang latihan karate ada yang dari sekolah PAUD, SD, SMP sampai SMA, tapi dengan usianya yang sudah memasuki 60 tahun, dia (Malik) tidak malu, tidak segan untuk berlatih bareng anak-anak. Mungkin itu yang membuat dia dapat penghormatan,” ungkap Zainal.
Selain berlatih karate, saat ini Malik juga menjadi pengajar Bahasa Inggris untuk anak-anak di sekitar rumahnya.