BATU, Tugujatim.id – Pemerintah Pusat mewacanakan akan menerapkan strategi baru dalam upaya menekan tingginya angka kasus Covid-19. Salah satunya dengan memperketat penerapan PPKM Mikro melalui PPKM Darurat yang diwacanakan akan dilakukan pada 3 Juli 2021.
Dari informasi yang dihimpun, PPKM Darurat akan diberlakukan jika tingkat keterisian bed penanganan Covid-19 di RS di atas 70 persen dari kapasitas.
Dalam penerapannya, PPKM Darurat akan memberlakukan pembatasan pada pusat perbelanjaan, restoran, kafe maupun rumah makan dibatasi sampai pukul 17.00 WIB dengan kapasitas 25 persen.
Selain itu, PPKM Darurat juga akan memberlakukan kerja dari rumah atau WFH 75 persen pada wilayah zona oranye dan merah.
Menanggapi hal itu, Jubir Satgas Covid-19 Kota Batu, Onny Ardianto menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mengoptimalkan upaya penekanan kasus Covid-19 di Kota Batu yang sedang meningkat melalui PPKM Mikro.
Baca Juga: Kisah Warga Maluku yang Nyawanya Melayang karena Ambulance Tertahan – javasatu.com
Baca Juga: Bullseye Marketing, Rahasia Gaet Konsumen Secara Digital – kliktimes.com
Salah satunya dengan menggencarkan sosialisasi pengetatan penerapan prokes kepada masyarakat di tingkat Desa/Kelurahan. Disebutkan, pihaknya menggencarkan sosialisasi itu dengan melibatkan pegawai OPD Kota Batu yang tengah menerapkan 50 persen WFH dalam PPKM Mikro ini.
Di mana WFH yang diterapkan Pemkot Batu tak hanya bekerja dari rumah, tetapi juga turun ke lapangan untuk membantu Satgas Covid-19 dalam sosialisasi prokes ketingkat Desa/Kelurahan.
“Jadi mereka harus ada tandatangan Kepala Desa di tempat dia membantu sosialisasi ini. Itu sebagai absensi pegawai,” paparnya, Rabu (30/6/2021).
Menurutnya, tugas sosialisasi para pegawai itu salah satunya dengan membantu Satgas Covid-19 memasang benner sosialisasi prokes, sosialisasi keliling dengan pengeras suara dan lainnya.
“Itu akan terus berlanjut sampai ada instruksi lebih lanjut, apakah akan berakhir pada 5 Juli atau berlanjut ke PPKM Mikro selanjutnya,” ucapnya.
Terpisah, Kepala BKPSDM Kota Batu, Siswanto menuturkan, kegiatan perkantoran di Kota Batu memang diterapkan 50 persen WFH dalam PPKM Mikro ini.
“Namun penerapan WFH PPKM Mikro kali ini berbeda seperti yang dulu. Kalau dulu bekerja dirumah, sekarang mereka bekerja dilapangan,” pungkasnya.