TUBAN, Tugujatim.id – Tradisi ziarah kubur saat akan bulan suci Ramadan memang dilestarikan oleh masyarakat. Warga muslim pun berbondong-bondong menziarahi makam orang tua, leluhur, orang salih, dan juga para wali.
Dalam berbagai keterangan, Nabi Muhammad SAW sangat mengajurkan umatnya untuk melakukan tradisi ziarah kubur dengan niatan beribadah mengingat akhirat. Juga meneladani perilaku baik yang sebelumnya pernah diamalkan orang salih.
Walaupun pada awal-awal masa Islam, tradisi ziarah kubur sempat dilarang. Sebab, Rasulullah khawatir kondisi saat itu iman kaum muslimin masih belum tebal. Selain itu, juga masih banyak orang kafir Quraisy yang melakukan kemusyrikan.
Berdasarkan kutipan dari situs NU Online yang melansir Sunan Turmudzi No 937:
حديث بريدة قال : قال رسول الله صلى الله علية وسلم :”قد كنت نهيتكم عن زيارة القبور فقد أذن لمحمد في زيارة قبر أمه فزورها فإنها تذكر الآخرة”رواة الترمذي (3/370)
Hadis dari Buraidah dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda “Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah..! Karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.”
Di antara tradisi menjelang Ramadan atau akhir bulan Syaban, bagi sebagian masyarakat tradisi ini semacam kewajiban yang sulit untuk ditinggalkan serasa ada yang kurang. Banyak mengistilahkannya tradisi ini. Seperti ruwahan, nyekar (Jawa Tengah), kosar bagi sebagian orang Jawa Timur, dan munggahan (tatar Sunda).
Mengutip dari NU Online dalam kitab Nihayatuz Zain, Syaikh Nawawi al-Bantani menyampaikan, “Disunahkan untuk berziarah kubur, barang siapa yang menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya”…
Hikmah yang bisa diambil dari tradisi ziarah kubur menjadi kesempatan bagi siapa saja yang merasa kurang dalam pengabdian kepada orang tua semasa hidupnya. Bahkan, dalam keterangan selanjutnya masih dalam kitab Nihayatuz Zain diterangkan “Barang siapa menziarahi kubur kedua orang tuanya setiap Hari Jumat pahalanya seperti ibadah haji”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati