MALANG – Wali Kota Malang, Sutiaji berwacana untuk menggelar kembali belajar-mengajar sekolah secara tatap muka. Pertimbangan itu dilontarkan lantaran pembelajaran secara daring selama pandemi COVID-19 terbatas akses paket kuota dan jaringan internet.
Meski Kota Malang masih berstatus zona merah, namun Sutiaji berencana akan menggelar simulasi terkait hal itu mulai pekan depan.
Sutiaji menambahkan, kendati belum ada instruksi dari pusat, simulasi sekolah tatap muka dirasa perlu. Maka sejumlah persiapan lebih dini perlu disiapkan dalam menyambut persekolahan di era Kenormalan Baru.
”Sehingga, ketika memang nanti ada anjuran dari pusat, maka sekolah di Kota Malang telah siap dijalankan,” ungkapnya baru-baru ini.
Dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya berencana menggelar simulasi sekolah tatap muka dengan teknis penerapan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat dan aman bagi siswa.
”Rencananya pekan depan, (simulasi sekolah tatap muka) untuk sekolah SD dan SMP. Kalau untuk SMA ada yang sudah,” paparnya.
Lebih lanjut, perkara teknis lebih detail diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang. Sebagai percobaan, simulasi sekolah tatap muka akan diujicobakan di 10 sekolah pilihan. Masing-masingnya 5 SD dan 5 SMP.
Teknis paling mungkin diterapkan kata Sutiaji nantinya adalah dengan pembatasan jumlah rombel. Nantinya, tidak semua siswa akan masuk sekolah tiap hari.
”Misalnya hari ini yang masuk kelas 1 dan 6, besoknya kelas 2 dan 5 begitu. Jadi yang masuk separuh-separuh,” pungkasnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini Kota Malang masih berstatus zona merah dengan angka kasus positif COVID-19 mencapai angka 778 Denfan rincian sebanyak sebanyak 59 orang meninggal dunia, 428 orang dinyatakan sembuh dan 291 orang masih dalam pemantauan.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Gigih Mazda