Tugujatim.id – Saat puasa Ramadan, sering kali muncul pertanyaan mengenai wanita hamil boleh tidak puasa? Memang puasa Ramadan menjadi puasa yang sudah banyak dinanti oleh umat muslim hamper di seluruh dunia. Selain menjadi salah satu kewajiban umat muslim, manfaat puasa juga sangat banyak dan dapat berdampak baik bagi tubuh.
Lalu, apakah wanita hamil boleh tidak puasa? Penasaran bagaimana penjelasannya? Simak dalam artikel berikut ini ya!
Alasan Mengapa Wanita Hamil Tidak Berpuasa
Sebenarnya ibu hamil tidak memiliki kewajiban untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan. Di dalam islam, Wanita hamil memiliki ketentuan yang sama dengan orang yang sedang sakit, sehingga boleh meninggalkan puasa Ramadan. Dilansir dari NU Online, Wanita hamil memiliki tiga keadaan dengan konsekuensi hukum yang berbeda terkait menjalakan atau tidaknya puasa di bulan Ramadan.
Beberapa penelitian juga mengatakan jika berpuasa juga akan membahayakan jika sang ibu mengalami diabetes selama kehamilan, atau sering juga disebut dengan diabetes gestasional. Puasa akan menyebabkan darah turun dan akan naik lagi ketika berbuka puasa, jika kondisi ini tidak diawasi dengan baik, maka dapat membahayan ibu dan janinya.
Sebenarnya tidak hanya Wanita atau ibu hamil yang tidak diwajibkan untuk berpuasa, namun ibu menyusui juga tidak dianjurkan untuk berpuasa karena alasan yang sama, sehingga para ibu bisa mengganti puasa tersebut dengan membayar fidyah atau menggantinya di waktu tertentu.
Disisi lain, dilansir dari Halodoc, dalam dunia medis jika berpuasa saat hamil dikhawatiran menimbulkan masalah Kesehatan pada ibu atau janinnya. Hal ini terjadi karena disebabkan karena sang ibu tidak mengkonsumsi makanan atau minuman selama kurang lebih 12 jam, karena itu membuat ibu hamil beresiko mengalami penurunan gula darah dan menyebabkan adanya kekurangan nutrisi sekaligus energi tubuh secara keseluruhan.
Tidak hanya itu, beberapa kelompok Wanita hamil yang tidak boleh berpuasa adalah Wanita yang memiliki atau mengidap diabetes melitus, mengalami dehidrasi, mengalami morning sickness di trimester pertama, dan wanita hamil yang memiliki adanya gangguan pencernaan, seperti maag, dan lain sebagainya.
Syarat dan Tips Bagi Wanita Hamil Jika Ingin Berpuasa
Beberapa dari wanita hamil masih ingin menunaikan ibadah puasa Ramadan dengan keluarga tercinta. Berikut ini adalah beberapa syarat dan tips yang bisa dilakukan agar para ibu masih bisa ikut menjalakan ibadah puasa:
- Berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan yang sudah dipercaya
- Berpuasa jika sudah di tahap trimester dua atau tiga
- Memperhatikan asupan gizi dan nutrisi untuk kebutuhan janin. Misalnya vitamin, mineral, karbohidrat, protein dan lemak sehat yang cukup.
- Memperhatikan berat badan ibu hamil
- Saat sudah memasuki buka dan sahur, diharapkan untuk makan makanan yang mengandung nutrisi dan gizi yang cukup seperti wortel, brokoli, dan asparagus yang bisa menjadi ide menu masakan para ibu.
- Cukupi kebutuhan air dengan mengonsumsi air putih.
- Ibu hamil bisa menamabah asupan cairan seperti makan makanan sop, sayur bening dan kaldu ayam.
- Mengonsumsi makanan dengan kandungan serat yang tinggi untuk mencegah sembelit seperti buah dan sayur.
- Membatasi minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, soda, dan lain sebagainya.
- Tidak boleh terlalu stress atau banyak pikiran.
Tanda Wanita Hamil Harus Berhenti Berpuasa
Meskipun awalnya melakukan puasa dengan keadaan sehat dan bugar, serta dirasa kuat menjalani ibadah puasa hingga berbuka nanti, ada kalanya beberapa kondisi yang memaksakan untuk berhenti. Apakah itu? Berikut adalah beberapa kondisi yang membolehkan wanita hamil boleh tidak puasa bahkan mengharuskan untuk berhenti berpuasa.
- Adanya dehidrasi dengan gejala rasa haus berlebih, warna urine yang gelap, dan jarang buang air kecil
- Pusing, sakit kepala, kelelahan atau lesu meskipun sudah beristirahat dengan jangka waktu yang lumayan lama.
- Mimisan, pucat dan dada mulai terasa nyeri
- Kurangnya pergerakan bayi (tidak seperti biasanya)
- Berat badan yang semakin menurun
Jika memang sudah muncul tanda tanda tersebut, maka sebaiknya harus berhenti berpuasa agar kondisi fisik serta janin tetap sehat dan ternutrisi dengan baik.
Jadi bisa diambil kesimpulan disini bahwa Wanita hamil termasuk dalam golongan yang tidak diwajibkan berpuasa. Jika ada yang ingin menjalankan ibadah puasa maka ibu hamil harus melakukan konsultasi dahulu dengan dokter dan dipastikan tubuh serta janinnya sehat.
Selain itu, jika memang memutuskan untuk melakukan ibadah puasa, maka asupan nutrisi dan gizi yang masuk juga harus seimbang dan sehat untuk janin.
Mengadha Utang Puasa Ramadan Bagi Wanita Hamil. Mengganti Puasa serta Membayar fidyah
Namun, dilansir dalam NU Online, bagi para ibu yang tidak menjalan ibadah puasa maka wajib untuk mengganti puasa tersebut.
Mengganti puasa serta membayar fidyah dilakukan ketika sang ibu khawatir dengan kondisi fisik dan janinnya. Maka dengan adanya keadaan ini, wanita atau ibu hamil diwajibkan untuk mengganti atau menqadha’ puasa. Namun, jika sang ibu hanya khawatir dengan keadaan janinnya saja, maka Ibu harus mengganti atau menqadha’ puasa dan membayar fidyah.
Itulah penjelasan mengenai wanita hamil boleh tidak puasa, Jadi, jika menurut dokter kandungan, menjalankan ibadah puasa ini sama sekali tidak menganggu kesehatan sang ibu dan janin, maka wajib bagi para ibu untuk berpuasa. Sebaliknya, jika memang berpuasa akan membahayakan keduanya maka kewajiban puasa itu gugur dan wajib menggantinya, Wallahu a’lam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Annisa Listya
Editor: Imam A. Hanifah