BOJONEGORO, Tugujatim.id – Warga mengeluhkan jalan berlubang dan bergelombang di jalan nasional Bojonegoro-Babat sepanjang Desa Ngemplak, Kecamatan Baureno, hingga Jalan Raya Sumberrejo sepanjang 11 kilometer.
Sesuai pantauan Tugu Jatim, jalan berlubang dan bergelombang tidak hanya satu, tapi ada di beberapa titik. Bahkan, jarak dari titik satu ke titik lain tidak terlalu jauh. Lubang sekitar 30 cm juga terpantau di depan Jembatan Timbang di Kecamatan Baureno, perempatan Pohwates Sumberrejo, perempatan Talun Sumberrejo, dan di depan Pertanian Sumberrejo.
Sementara itu, jalan bergelombang dan aspal yang retak terlihat di sepajang jalan raya Medalem Sumberrejo, tepatnya di depan Pom Medalem, juga terjadi di depan SMA PGRI Sumberrejo.
Hal itu membuat pengguna jalan terjerembab. Salah satunya seperti yang diungkapkan Andik, seorang tukang sapu di sepanjang Jalan Raya Talun Sumberrejo.
“Wingi ning Prayungan iku ono sing kejeglong (kemaren di Payungan ada sepeda motor yang terjerembab),” katanya.
Dengan adanya jalan berlubang dan bergelombang ini, pengguna jalan merasa khawatir ketika hujan tiba karena jalan berlubang akan tertutup oleh air sehingga membahayakan pengguna jalan.
“Ini sangat berbahaya. Terlebih saat musim hujan seperti sekarang, jalan berlubang yang tergenang air hujan nampak tidak terlihat jika jalan tersebut berlubang sehingga pengendara mengira bahwa itu jalan baik-baik saja. Ternyata pas dilewati berlubang,” kata Syafiuddin kepada Tugu Jatim pada Jumat (03/12/2021).
Hal yang sama juga dikeluhkan Eli Nur. Menurut dia, hal tersebut sangat membahayakan. Mereka berdua kompak setuju jika segera dilakukan penanganan perbaikan.
“Harapan kami sebagai pengguna kendaraan roda dua, semoga pihak-pihak terkait segera memperbaiki jalan-jalan yang berlubang terlebih saat musim hujan seperti saat ini. Jangan sampai ada korban terlebih dulu, baru bertindak,” ujarnya.
Dia mengatakan, pengaspalan jalan juga dilakukan untuk upaya perbaikan.
“Upaya yang dapat dilakukan misalnya bisa dilakukan pengaspalan di jalan yang bergelombang, jalan berlubang, hingga retak-retak,” kata Eli Nur.