PASURUAN, Tugujatim.id – Jalan alternatif di Desa Kedungboto, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan berlubang dan rusak parah. Warga protes soal jalan yang rusak itu dengan menanam pohon pisang. Langkah ini setelah keluhannya selama 3 tahun tak digubris pemerintah.
Kepala desa Kedungboto, Subandi, mengungkapkan jika ada 7 pohon pisang yang ditanam di sepanjang jalan alternatif tersebut. Selain menanam 7 pohon pisang, warga desa juga memasang baliho protes bertuliskan “Selamat Datang Wisata Lubang Sewu #Desa Rawan Maling #Desakedungboto.
“Nanam pisang ini tujuannya biar jalan rusak ini diperhatikan pemerintah,” ujar Subandi saat dikonfirmasi pada Selasa (02/07/2022).
Subandi menjelaskan jalan rusak yang dikeluhkan warga mencapai sepanjang 600 meter. Sudah sekitar 3 tahun jalan alternatif perbatasan Kabupaten Pasuruan dengan Kabupaten Sidoarjo ini rusak dan berlubang.
Menurutnya, pihak Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan Dinas PU Bina Marga dan Bina Kontruksi sudah pernah berjanji untuk memperbaiki jalan desa. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut dan realisasi perbaikan jalan.
“Sudah dua kali kami cuman diberi janji. Dulu bilangnya akan diperbaiki jalannya, tapi dananya terpakai untuk refokusing bantuan Covid-19,” ungkapnya.
Warga desa Kedungboto bahkan terpaksa patungan untuk memperbaiki jalan secara mandiri dengan alat seadanya.
“Terpaksa pakai uang pribadi, kurang lebih Rp 20 juta untuk memperbaiki jalan. Saya jadi bingung, karena warga juga mengeluh terus,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga kini pihak PU Bina Marga dan Bina Konstruksi belum memberikan tanggapan lebih lanjut.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim