BATU, Tugujatim.id – Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pariwisata mendorong tempat wisata memiliki sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environtment Sustainability). Bukan tanpa alasan, ini ditujukan supaya tempat wisata bisa kembali beroperasi meski masih dalam masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Shidiq menuturkan, ada 2 protokol penting diberlakukan di tempat wisata selama masa pandemi ini. Yakni sertifikasi CHSE dan aplikasi PeduliLindungi.
Jika telah melengkapi kedua syarat ini, artinya tempat wisata itu dijamin aman untuk dikunjungi karena sudah pasti menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Saat ini, di Kota Batu sudah ada 75 tempat atau usaha pariwisata memenuhi syarat ini.
”Contohnya untuk desa wisata, dari 24 desa wisata yang ada, total 5 desa sudah siap untuk diuji coba buka. Begitu juga wisata lainnya, kalau sudah siap, maka akan kami rekomendasikan uji coba buka,” kata Arief.
Kelima desa tersebut adalah Desa Tulungrejo, Desa Pendem, Desa Punten, Desa Sumberejo dan Desa Oro-Oro Ombo. Saat ini, semua desa wisata sedang didorong untuk melengkapi semua kesiapan sarana prasarana prokesnya.
Di tengah pemberlakuan PPKM Level 3 ini, kata Arief, yang resmi menjalani uji coba buka hanya ada 2 destinasi, yakni Jatim Park 2 dan Taman Rekreasi Selecta. Selain itu, pusat perbelanjaan seperti Lippo Plaza Batu juga telah dibuka, termasuk studio bioskop didalamnya.
”Untuk yang lainnya, masih proses dan terus kita dorong untuk melengkapi semuanya. Harapan kami memang semua pelaku wisata sadar soal jaminan kepercayaan ini,” jelasnya.
Hal senada dibilang Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, bahwa sepanjang penerapan prokes di tempat wisata itu sudah lengkap dan aman, maka pihaknya pasti mendukung atau membolehkan wisata itu buka.
”Jadi tergantung mereka. Ketika semua persyaratan sudah dipenuhi, pasti saya bolehkan. Saya bantu untuk rekomendasi uji coba buka. Sangat baik malah,” kaya dia.