Jumat, Januari 22, 2021
Tugujatim.id
Advertisement
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
Tugujatim.id
No Result
View All Result
Home Pendidikan

Yusri Fajar Ceritakan Proses Kreatif Novel Tamu Kota Seoul

Redaksi Penulis Redaksi
Agustus 27, 2020
in Pendidikan, Sastra & Budaya
Yusri Fajar Ceritakan Proses Kreatif Novel Tamu Kota Seoul
Share on FacebookShare on TwitterShare Whatsapp

MALANG – Novel karya Yusri Fajar Tamu Kota Seoul baru terbit Desember 2019 lalu. Ini merupakan novel pertama yang ditulisnya. Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (UB) ini pun menceritakan proses kreatifnya, Rabu (26/2). Acara tersebut dikemas dalam bincang buku Tamu Kota Seoul bersama dosen Sastra Inggris UB Dyah Eko dan Fathul H. Panatapraja.

Yusri menceritakan Jagat, tokoh dalam novelnya, yang diundang mengajar Sastra Indonesia di Seoul. Rintangan muncul sebelum keberangkatan. Beberapa orang yang memiliki latar belakang organisasi berbeda dengan Jagat menentang dan menghalangi kepergian Jagat. Mereka berusaha menghentikan langkah Jagat dan menggagalkan surat ijinnya.

Di Seoul Jagat berjumpa dan bertetangga dengan perempuan bernama Myung Hee, seorang dosen Sastra Korea, yang piawai menulis karya sastra namun didera masalah rumah tangga hingga hatinya penuh luka. Kehadiran Jagat membuat Myung Hee merasakan hidupnya mulai dihiasi harapan dan kebahagiaan lagi. Sementara, adaptasi Jagat pada kehidupan dan dunia kampus di Seoul tak bisa dilepaskan dari peran dan kebaikan Myung Hee.

Mereka menjadi dekat dan sempat berkolaborasi dalam mata kuliah sastra bandingan Indonesia-Korea yang bertema politik. Sebagai dosen tamu, Jagat merasakan pahit getir kehidupan dan sistem akademik yang tak seindah puisi romantis dan tak seidealis novel-novel politik yang diajarkannya. Beberapa mahasiswanya melampiaskan ketidakpuasaan karena nilai kuliah, yang Jagat berikan, mengecewakan.

Bahkan, Jagat sempat terancam deportasi di awal-awal kedatangannya, karena ia dianggap melanggar aturan pemerintah Korea Selatan. Jagat dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai sang liyan oleh beberapa orang Korea yang marah dan benci padanya, seperti oleh seorang gadis Korea yang menuduh Jagat telah menjadikannya sebagai objek.

Badai makin kencang ketika Kanti, istrinya, memaksa pulang ke Indonesia, dan Puitikawati, anaknya, bertahan di Seoul, tetapi tergulung gelombang K-Pop dan rindu pada Dong Hun, mahasiswa Korea, yang mulai menempati relung hatinya, namun meninggalkannya demi mengikuti wajib militer. Puitikawati juga memprotes kedekatan Jagat dengan Myung Hee.

Jalan Jagat sebagai dosen tamu di Seoul ternyata penuh liku. Ia berada di antara ketidaknyamanan sebagai pendatang dan tanggung jawab serta tugas sebagai dosen tamu. Jagat menyimpan tanya apakah ia akan bisa melanjutkan hidup dan terus mengajar sastra di Seoul atau harus pulang ke Indonesia.

 

Reporter: Rezza Doa

Editor: Lizya Kristanti

Tags: novelSeouluniversitasbrawijayaYusri Fajar
Previous Post

LP2M UIN Malang Berdayakan Perempuan Mandiri Pangan Lewat Mom’s Ponic Mergosono

Next Post

3 Tips Aman Memakai Jas Hujan

Next Post
3 Tips Aman Memakai Jas Hujan

3 Tips Aman Memakai Jas Hujan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
kampus UM

Banyak Diincar Calon Mahasiswa, Ini Kampus Terbaik di Klaster 1 dan 2 Jawa Timur

Agustus 27, 2020
Polisi amankan barang bukti motor Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

November 19, 2020
one piece 991 one piece volume 97

Spoiler One Piece 991: Jack Tumbang, Kinemon Tebas Napas Api Kaido

Oktober 15, 2020
Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Agustus 27, 2020
biduan kena tipu

Modus Investasi Tembakau, Biduan Asal Malang Kena Tipu Rp 350 Juta

5
Kondisi pengungsian akibat erupsi Gunung Semeru. (Foto: BEN/Tugu Jatim)

Dua Desa di Lumajang Bertahan di Pengungsian Pasca-Erupsi Gunung Semeru

4
ilustrasi obesitas

Awas, Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian COVID-19 hingga 48 Persen

4
senjata api

Polisi Bekuk Sindikat Senjata Api di Malang, Sita Belasan Pucuk Pistol

3
Banjir di Kota Malang yang terjadi Selasa (5/1/2021) sore. (Foto: Dokumen Tugu Malang/Tangkapan Layar)

Malang Kerap Banjir, Wali Kota Sutiaji Terbitkan SE Wajib Buat Sumur Resapan

Januari 22, 2021
Sekolah daring atau online di Kampoeng Dolanan, Surabaya. (Foto: Rangga Aji/Tugu Jatim) wifi gratis

Kampoeng Dolanan Surabaya Sediakan WiFi Gratis untuk Sekolah Online Anak-Anak

Januari 22, 2021
Suasana di RM Kertanegara Kota Malang, salah satu unit usaha restoran yang terdampak penerapan kebijakan PPKM. (Foto: Azm/Tugu Malang/Tugu Jatim)

Pemkot Malang Bersedia Bebaskan Pajak Pelaku Usaha Terdampak PPKM

Januari 22, 2021
Ilustrasi vaksin COVID-19 dan terapi konvalesen. (Foto: Pixabay)

Efektivitas Terapi Konvalesen 90 Persen, Permintaan di RSSA Malang Capai 338 Kantung Labu

Januari 22, 2021
Tugujatim.id

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Pilihan Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Kerjasama

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Go to mobile version
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications