SURABAYA, Tugujatim.id – Lima tahun memimpin Provinsi Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa melancarkan program misi dagang, baik dalam maupun luar negeri senilai Rp11,47 triliun.
Dengan rincian, Rp10,17 triliun untuk 1.641 kali transaksi ke Arab Saudi, Malaysia, Hong Kong, dan Timor Leste. Sedangkan Rp1,3 triliun digunakan untuk 39 transaksi komoditi di antaranya sambal lauk, kacang hijau, fozen ayam/bebek, bumbu, rempah-rempah, mie kering, minyak goreng, dan masih banyak lagi.
Menurut Gubernur Jatim itu, transaksi merupakan penguat ekonomi Jatim di bidang komoditas. “Misalnya saat terjadi kelangkaan beras. Kita bisa support wilayah yang memang membutuhkan beras karena Jatim berasnya surplus. Begitu pula sebaliknya. Ini jadi kesempatan kami untuk saling melengkapi komoditi dengan wilayah lainnya,” kata Khofifah, pada Jumat (5/1/2024).
Lebih lanjut, misi dagang ini dinilai menjadi satu upaya paling efektif untuk menjalin kerja sama karena ada kesempatan memperkenalkan produk asli Jatim. “Kegiatan ini untuk memfasilitasi upaya peningkatan nilai transaksi perdagangan melalui kesepakatan bisnis. Selain itu, juga sebagai sarana untuk memasarkan dan memperluas jaringan pasar produk unggulan Jawa Timur,” ujarnya.
Mengingat pasar dalam negeri cukup tinggi yakni 270 juta masyarakat Indonesia, maka penguatan perdagangan antarpulau maupun provinsi dinilai lebih menarik market.
Sejumlah stakeholder terkait seperti Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), serta para pelaku usaha juga dipompa oleh Pemprov Jatim untuk melancarkan misi dagang.
“Itulah yang coba kami kenalkan, bahwa selain komoditi yang bisa jadi substitusi kebutuhan di wilayah lain, ada juga karya seperti wastra dan seni lainnya hingga wisata ikonic di Jatim,” tandasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti