MALANG, Tugujatim.id – Sebanyak 7 difabel mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Tahun 2022 di Universitas Brawijaya (UB) Malang. Mereka mengikuti UTBK 2022 untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Untuk diketahui, UTBK 2022 dilaksanakan dalam 2 gelombang. Yaitu, gelombang pertama digelar pada 17-23 Mei 2022 dan gelombang kedua pada 28 Mei-3 Juni 2022. Ada total sebanyak 19.487 peserta yang mengikuti UTBK 2022 di UB.
Untuk peserta difabel yang mengikuti UTBK 2022 ini terdiri dari 5 penyandang tunadaksa yang telah mengikuti tes pada sesi pertama pada Selasa (17/05/2022). Sedangkan 2 penyandang low vision mengikuti tes pada Kamis (19/05/2022).
Para penyandang difabel ini diberikan tempat khusus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) yang memiliki aksesibilitas untuk mereka. Dalam mengerjakan soal, peserta difabel low vision didampingi pendamping yang bertugas untuk membantu membacakan soal dan menginput jawaban melalui komputer sesuai jawaban yang diberikan peserta.
Salah satu peserta difabel low vision bernama Iva Salsabila menuturkan merasa lega bisa menuntaskan soal-soal UTBK dengan lancar. Meski dia juga harus berpacu dengan waktu yang singkat.
“Alhamdulillah, tidak kesulitan saat mengerjakan soal, tapi harus berburu dengan waktu karena banyak soal dengan bacaan yang panjang,” ungkap Iva.
Lulusan SMA Negeri 1 Banyuwangi ini mengaku tidak kesulitan saat mengerjakan soal karena dia juga sudah mempersiapkan diri sebelumnya. Selain itu, akses menuju lokasi ujian juga mudah dijangkau melalui denah dan petunjuk.
“Mencari lokasi ujian cukup mudah dengan adanya bantuan pendamping karena sangat baik sekali,” kata Iva.
Sementara itu, peserta lain bernama Dewinta Sasi Kirana mengaku sudah mempersiapkan diri sejak awal sebelum berangkat ke lokasi ujian. Lulusan SMA Negeri 1 Gondanglegi ini melakukan pengecekan lokasi secara virtual melalui laman Selma.
”Ketika datang di UB juga langsung diarahkan petugas sehingga tidak kesulitan mencari lokasinya,” ujar Dewinta.
Dia mengatakan, pelaksanaan UTBK di UB dengan mematuhi protokol kesehatan. Yaitu, memakai masker, sarung tangan, sterilisasi ruangan, fasilitas mencuci tangan, dan menjaga jarak antar peserta.
“Pelaksanaan UTBK di UB sangat tertib, prokesnya ketat, saat datang langsung diminta mencuci tangan di tempat yang disediakan,” ungkap peserta yang nanti memilih Pendidikan Sosiologi dan Pendidikan IPS di UM ini.
UB Beri Kuota Difabel karena Ada Fasilitasnya
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr drh Aulanni’am DES menuturkan, proses UTBK yang diikuti peserta difabel ini berjalan lancar. Meski difabel, pihaknya juga tetap memeriksa peserta dengan metal detector untuk menghindari kecurangan.
Dalam pelaksanaan UTBK ini, UB menyediakan 67 ruangan dan 1.380 komputer untuk setiap sesinya dengan melibatkan 79 pengawas, 16 penanggung jawab lokasi, 16 penanggung jawab TIK lokasi, 16 admin TIK lokasi, 4 admin server, dan 69 teknisi ruang dalam tiap sesi.
“Mereka (penyandang difabel, red) ditempatkan di dua fakultas tersebut karena memang ada akses dan fasilitasnya. Selama pengerjaan juga didampingi pengawas,” kata dia.
Tahun ini UB akan menerima mahasiswa baru melalui tiga jalur, yakni SNMPTN (20 persen), SBMPTN (30 persen), dan Seleksi Mandiri (50 persen).
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik Heri Prawoto mengatakan, kuota untuk jalur SBMPTN tahun ini ditetapkan 30 persen atau sekitar 5.125 orang.
”Jumlah ini lebih sedikit dibanding tahun lalu sebanyak 5.919 orang,” jelasnya.
Sebelum mengikuti UTBK SBMPTN, peserta harus memenuhi beberapa persyaratan seperti memiliki akun LTMPT permanen hingga Surat Keterangan Siswa SMA/MA/SMK Kelas 12 atau peserta didik Paket C tahun 2022 dengan umur maksimal 25 tahun (per 1 Juli 2022).
Peserta juga harus memenuhi persyaratan lain, yakni memilih prodi Saintek maka mengikuti TPS, Bahasa Inggris, dan TKA Saintek; peserta yang akan memilih prodi soshum, maka mengikuti TPS, Bahasa Inggris, dan TKA Soshum; dan peserta yang akan memilih prodi campuran (Saintek dan Soshum), maka mengikuti TPS, Bahasa Inggris, TKA Saintek, dan TKA Soshum.
Hasil UTBK hanya berlaku untuk penerimaan tahun akademik 2022, kemudian dilanjutkan dengan membayar biaya UTBK. Untuk pelaksanaan UTBK dilakukan dua gelombang dengan rentang waktu 7 hari dan akan dilaksanakan pada siang dan malam.
“Untuk seleksi UTBK dan SBMPTN ketentuannya masih sama seperti yang sebelumnya,” jelasnya.
Sedangkan untuk jalur mandiri, kuota tahun ini merupakan yang terbanyak atau sekitar 50 persen dari total kuota yang disediakan. Jalur mandiri dibuka pendaftaran dan pembayaran online mulai 15 Maret-29 April 2022.
Pada tanggal tersebut, pendaftar juga diminta untuk mengisi biodata siswa. Pada 9-14 Mei 2022, diisi dengan wawancara daring, khususnya yang memilih keuangan perbankan atau bidang minat perbankan. Sedangkan pada 14 Juni 2022, akan diumumkan hasil seleksi, yang dilanjutkan 17 Juni 2022 terkait penetapan UKT. Kemudian pembayaran UKT dilakukan mulai 19 Juni 2022.
“Yang berbeda pada tahun ini untuk seleksi Mandiri, selain menggunakan prestasi akademik juga memakai prestasi non akademik dan nilai UTBK,” ujar Heri.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim