Senin, Januari 18, 2021
Tugujatim.id
Advertisement
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
Tugujatim.id
No Result
View All Result
Home Pendidikan

7 Tips Membangun Komunikasi yang Baik dengan Anak

Redaksi Penulis Redaksi
Januari 14, 2021
in Pendidikan, Tips
Ilustrasi tips berkomunikasi dengan anak. (Foto: Pixabay)

Ilustrasi tips berkomunikasi dengan anak. (Foto: Pixabay)

Share on FacebookShare on TwitterShare Whatsapp

Tugujatim.id – Membangun komunikasi dengan anak itu gampang-gampang susah, ya. Terlalu kaku maupun lembut memiliki dampak tersendiri terhadap anak. Namun, kenyataannya banyak bagi sebagian orang tua yang cuek atau masa bodoh tentang hal itu. Padahal, bentuk komunikasi orang tua tentu memengaruhi perkembangan anak.

Lantas, bagaimana sebenarnya membangun komunikasi yang efektif?

Berikut beberapa tips membangun komunikasi yang baik dengan anak yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan bisa diterapkan:

1. Dengarkan Anak

Ketika anak ingin ngobrol, yuk kita berhenti sebentar dari kegiatan yang sedang dilakukan. Karena, jika anda terus melakukan kegiatan, nanti akan berpikir bahwa kita tidak peduli terhadap mereka. Jangan sampai kita melewatkan perasaan khawatir dan ketakutan yang anak kita rasakan.

Tanpa disadari, mungkin kita hanya ingin didengar tanpa harus diberikan saran atau komentar. Untuk itu, kita harus ingat untuk lebih banyak mendengar.

2. Jangan Teriak dan Marah pada Anak

Penting sekali anak tahu kalau kita marah atas kesalahan yang dia lakukan. Tapi sebaiknya jangan diekspresikan dengan berteriak atau berkata dengan keras. Ketimbang begitu, akan lebih baik mengajak anak berdiskusi, dan memberi tahu kesalahannya.

3. Berikan Solusi Jika Anak Ada Masalah

Bila anak-anak menceritakan semua hal yang mereka alami atau rasakan, seharusnya merasa lega setelahnya. Bukan sebaliknya, malah merasa bersalah. Mereka akan merasa bersalah ketika anda langsung menghakimi anak tanpa melihat persoalan dari berbagai sudut pandang. Baiknya tawarkan kepada anak anda bahwa tiap ada persoalanya pasti ada solusinya

4. Hindari Pertanyaan Beruntun

Ketika anak anda sedang membicarakan masalahnya dengan Anda, upayakan untuk tidak mengambil alih obrolannya. Meskipun mungkin topiknya mengecewakan. Sebaiknya tanya dulu secara perlahan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Lalu Anda bertanya ke anak Anda terkait bagaimana solusi yang bisa dilakukan. Nah, di sinilah anda bisa berperan untuk membantu mengarahkan anak untuk mendapatkan solusi terbaik.

5. Jangan Pernah Malu Minta Maaf ke Anak

Jika anda berbuat kesalahan di depan anak, yuk segera katakan maaf! Akui bahwa Anda juga manusia dan bisa membuat kesalahan. Karena alasan gengsi Anda malas minta maaf dan malah mencari kambing hitam. Jika ini masih dilakukan, yuk segera buang kebiasaan buruk ini. Soalnya anak akan belajar dari hal-hal yang Anda lakukan.

6. Berikan Kata-kata yang Memotivasi

Buatlah mereka merasa aman dan berikan anak kebebasan penuh untuk berkarya sesuai keinginan mereka. Teruslah memotivasi apapun hal baik yang mereka lakukan.

7. Cintai Mereka Tanpa Syarat

Katakan pada anak-anak bahwa anada mencintai mereka. Jadi saat berbicara dengan anak, jangan hanya membahas hal-hal seputar sekolah, nilai, dan aktivitas lainnya. Anda perlu menggali perbincangan dengan anak lebih dalam, bahkan yang sifatnya pribadi sekalipun.

Ciptakan percakapan yang membuat anak berpikir, libatkan anak dalam memilih sesuatu misalnya, ketika memilih warna cat kamar anak. Melatih berpikir kritis anak bisa dimulai sejak dini dengan hal sederhana, hal ini juga membuat anak merasa bahwa pendapatnya diperlukan.

Dikutip dalam haibunda.com Psikolog Elly Risman, Psi, menuturkan dirinya masih kerap menjumpai orang tua yang mengabaikan cara komunikasi yang baik pada anak.

Bentuk komunikasi negatif yang sering ditemukan adalah memanggil anak dengan panggilan negatif, menggunakan nada bicara tinggi memerintah dan tak memberikan waktu untuk mendengar anak.

“Secara teori kalau kita ngomong seperti itu akan melemahkan konsep diri, membuat anak diam, melawan, menentang, tidak peduli, dan sulit bekerja sama. Lalu ada yang kita curi dari anak kita juga yaitu kebiasaan berpikir, memilih, dan mengambil keputusan,” kata Elly.

Untuk mencegah hal tersebut maka Elly menyarankan agar orang tua mulai memerhatikan cara berkomunikasi dengan anak. Turunkan frekuensi bicara dan perhatikan juga bahasa tubuh anak. (Moch Abdurrochim/gg)

Previous Post

Ramai Diperbincangkan di Medsos soal Vaksin Corona, Raffi Ahmad Klarifikasi!

Next Post

25 Tahun Huni Rumah di Tengah Hutan, Warga Bojonegoro Ini Akhirnya Punya Rumah Layak Huni

Next Post
Rumah mbak Sarimin yang dulu terletak di tengah hutan dan tidak memiliki sumber air bersih. (Foto: Dokumen/Sumber Penceng)

25 Tahun Huni Rumah di Tengah Hutan, Warga Bojonegoro Ini Akhirnya Punya Rumah Layak Huni

  • Trending
  • Comments
  • Latest
kampus UM

Banyak Diincar Calon Mahasiswa, Ini Kampus Terbaik di Klaster 1 dan 2 Jawa Timur

Agustus 27, 2020
Polisi amankan barang bukti motor Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

November 19, 2020
one piece 991 one piece volume 97

Spoiler One Piece 991: Jack Tumbang, Kinemon Tebas Napas Api Kaido

Oktober 15, 2020
Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Agustus 27, 2020
biduan kena tipu

Modus Investasi Tembakau, Biduan Asal Malang Kena Tipu Rp 350 Juta

5
Kondisi pengungsian akibat erupsi Gunung Semeru. (Foto: BEN/Tugu Jatim)

Dua Desa di Lumajang Bertahan di Pengungsian Pasca-Erupsi Gunung Semeru

4
ilustrasi obesitas

Awas, Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian COVID-19 hingga 48 Persen

4
senjata api

Polisi Bekuk Sindikat Senjata Api di Malang, Sita Belasan Pucuk Pistol

3
Plengsengan yang ambrol di Perumahan Griya Sulfat Inside, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. (Foto: Azmy/Tugu Jatim)

Plengsengan Ambrol, 1 Orang Penghuni Perumahan Bunulrejo Hilang

Januari 18, 2021
Alat screening Covid-19 bernama i-nose c-19. (Foto:Humas ITS Surabaya/Tugu Jatim)

Pelaku Curanmor di Bojonegoro Ditangkap, Berikut Kronologinya

Januari 18, 2021
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (dua dari kiri) memperlihatkan alat penemuan pendeteksi Covid-19 yang dibuat oleh Prof Riyan (dua dari kanan). (Foto: Humas ITS Surabaya/Tugu Jatim)

Guru Besar ITS Surabaya Temukan Alat Screening Covid-19 Pertama di Dunia melalui Bau Keringat Ketiak

Januari 18, 2021
Kambing yang tewas diduga dimangsa oleh kawanan anjing liar. (Foto: Moch Abdurrochim/Tugu Jatim)

Kepolisian Rencanakan Tangkap Kawanan Anjing Liar yang Mangsa Kambing Warga di Tuban

Januari 18, 2021
Tugujatim.id

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Pilihan Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Kerjasama

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Go to mobile version
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications