MALANG, Tugujatim.id – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak 2020 lalu, membuat banyak tren kuliner yang baru. Nah, tren bisnis kuliner ini diprediksi bakal terus berlanjut hingga 2022. Sebab, semuanya telah mengubah pola konsumsi masyarakat, apalagi soal produk makanan dan minuman yang sehat dan bergizi.
Bisnis kuliner ini bisa dibilang jadi salah satu usaha yang paling mampu bertahan dan mengalami banyak tantangan perubahan di masa pandemi Covid-19. Karena itu, setiap restoran dan kafe juga harus lebih jeli dalam meningkatkan ketertarikan pembeli agar penghasilan tak menurun.
Inilah 8 Konsep yang Mengubah Tren Bisnis Kuliner Pasca Pandemi:
1.Media Sosial Menjadi Kian Penting
Dalam dunia komunikasi, media sosial bermanfaat sebagai sarana untuk membangun hubungan atau relasi. Bahkan, media sosial membantu Anda untuk berkomunikasi jarak jauh karena memiliki jangkauan global.
Manfaat media sosial bisa meningkatkan peluang suksesnya bisnis yang dijalankan. Tak hanya digunakan untuk berteman dan berjejaring sosial, media sosial kini mulai merambah jadi media untuk berbisnis.
Para pebisnis dapat menggunakannya dengan membuat konten yang menarik dan relevan sesuai target pasar bisnismu agar semakin dikenal. Pengguna media sosial lainnya dapat melihat dari jarak jauh dan tak perlu ke lokasi untuk membeli makanan yang dibutuhkan, cukup dipesan secara online.
2. Maksimalkan Kebersihan untuk Konsumen
Penyakit yang berhubungan dengan makanan atau biasa disebut dengan food borne disease kerap berhubungan dengan sistem pencernaan. Hal tersebut dapat timbul jika makanan yang Anda olah tercemar bakteri, virus, atau parasit. Akibatnya, Anda bisa mengalami keracunan yang ditandai dengan diare, muntah, maupun demam.
Padahal menjadi seorang pebisnis, kepuasan pelanggan adalah hal yang utama saat menjalankan usahanya. Apalagi di era new normal seperti saat ini, beberapa bisnis seperti di pusat perbelanjaan tentunya konsumen restoran dan kafe agar lebih teliti dalam dengan apa yang dikonsumsi.
Banyak konsumen yang lebih rasional dan berhati-hati saat memilih makanan. Untuk meyakinkan kesehatan dan keamanan produk, tampilkanlah seluruh proses pembuatan dan penjelasan sumber bahan baku makanan atau minuman sebelum Anda memasak, pastikan dicuci bersih.
3. Makanan Siap Masak
Di tengah kesibukan bekerja dari rumah akibat pandemi, sebagian besar orang tidak memiliki waktu untuk berbelanja bahan makanan. Namun, mereka tetap ingin memasak makanan sendiri agar kesegaran bumbu dan bahan masakannya lebih terjamin.
Makanan siap masak pun menjadi jawaban bagi mereka yang ingin memasak tanpa ribet. Soalnya di paket makanan siap masak ini sudah ada aneka bumbu dan bahan yang diperlukan.
Konsumen pun tidak perlu repot memotong-motong bahan masakan karena sudah disiapkan sebelumnya. Tinggal siapkan kompor dan penggorengan, makanan pun akan tersaji dalam hitungan menit.
Makanan siap masak tidak hanya praktis, tapi juga menguntungkan dari segi kesehatan karena banyak yang menawarkan bahan makanan tanpa MSG dan pengawet. Tidak heran, makanan siap masak ini cukup populer di kalangan orang-orang yang sangat peduli terhadap kesehatan.
4. Tren Makanan Sehat Meningkat
Mengonsumsi makanan sehat merupakan hal paling penting yang diperlukan tubuh. Kandungan-kandungan nutrisi pada makanan diperlukan tubuh untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
Seperti situasi yang rentan terserang penyakit seperti sekarang ini, membuat banyak orang lebih peduli terhadap kesehatan. Belakangan ini konsumsi makanan sehat semakin meningkat semenjak merebaknya virus Covid-19.
Pada masa Covid-19, kesadaran orang-orang akan konsumsi makanan sehat makin meningkat. Berbagai penyakit bisa saja menyerang ketika imunitas tubuh mulai melemah.
5.Kemasan Jadi Pertimbangan
Kemasan produk memang menjadi hal yang penting untuk menyampaikan apa yang produk kita jual. Apalagi selama pandemi ini banyak usaha rumahan yang serupa bermunculan sehingga membutuhkan pembeda agar memiliki nilai beli.
Kemasan produk ini sendiri merupakan metode mendekatkan produk kepada konsumen dan terbukti berhasil memikat orang dari waktu ke waktu. Maka dari itu, pebisnis kuliner harus benar-benar memperhatikan bahan dan bentuk kemasan ketika menjual kepada konsumen.
6. Menciptakan Pengalaman di Rumah
Pendemi membuat banyak tren baru muncul begitu saja, tapi menguntungkan juga bagi para pebisnis dan konsumen. Tren baru ini salah satunya restoran menawarkan at-home experience atau pengalaman di rumah.
At-home experience ini, restoran menyediakan layanan koki dengan memberikan pelayanan yang datang langsung ke rumah konsumen dan memasak makanan di rumah konsumen. Jadi, konsumen tetap menikmati suasana makanan seperti di restoran tanpa perlu keluar rumah.
7. Permintaan Pesan-Antar Meningkat
Bisnis kuliner pesan-antar meningkat secara daring di Indonesia masih potensial bagi pemain baru di masa depan. Pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat beradaptasi untuk berbelanja secara daring, menambah pasar konsumen sektor ini.
Dua pemain utama jasa layanan pesan antar-meningkat secara daring di Indonesia sampai saat ini adalah Grab dengan Grabfood-nya dan Gojek dengan Gofood-nya. Sebagai pengusaha makanan, Anda bisa bekerja sama dengan jasa pengiriman instan untuk mengirimkan makanan ke konsumen dengan cepat dan aman. Dengan upaya itu, pebisnis kuliner dapat menjamin peningkatan penjualan dalam kondisi apa pun tetap mampu untuk bertahan.
8. Open Kitchen Akan Bermunculan
Restoran dengan konsep open kitchen diperkirakan menjadi tren pada 2020 hingga sekarang. Hal tersebut dikarenakan untuk mendukung tren makanan sehat yang banyak digaungkan.
Open kitchen juga bisa dianggap sebagai komitmen restoran untuk menjamin kebersihan makanan dalam proses pembuatan dan pengolahannya. Sejumlah restoran di Indonesia pun telah menerapkan konsep ini. Melalui konsep open kitchen, restoran dan bisnis kuliner lainnya dapat meningkatkan kepercayaan pengunjung yang datang.