SURABAYA, Tugujatim.id – Kondisi semakin membaik, seluruh korban diduga keracunan massal yang berjumlah 14 orang dirawat di Puskesmas Tanah Kalikedinding, Kota Surabaya, per Senin (03/07/2023) telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing untuk selanjutnya menjalani rawat jalan.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus dugaan keracunan massal yang menimpa warga Kalilom Lor Indar Gang Seruni II, RT 12, RW 10, yakni sebanyak 71 orang. Seluruh korban menjalani perawatan di sejumlah puskesmas dan rumah sakit umum.
“Alhamdulillah dari awal itu kan 71 orang yang terkena dampak, per hari ini mereka yang dirawat di puskesmas, baik itu di Puskesmas Tanah Kalikedinding, Sidotopo Wetan, dan Bulak Banteng semuanya sudah sembuh dan pulang,” kata Kepala Puskemas Tanah Kalikedinding Surabaya dr Era Kartikawati pada Senin siang (03/07/2023).
Baca Juga: Kabar Porprov VIII Jatim Terancam Batal, Disbudporapar Mojokerto Ngaku Dilema
Namun, dalam penuturan Era, saat ini beberapa pasien yang dirujuk di rumah sakit belum diperbolehkan untuk pulang.
“Mereka yang dirujuk ke rumah sakit karena kami nggak mau ambil risiko. Karena biasanya ada penyakit penyerta juga, seperti jantung atau kencing manis. Jadi yang tersisa mereka yang dirawat di rumah sakit, sekitar 15 orang,” imbuhnya.
Meski begitu, seluruh pasien keracunan massal telah diperbolehkan kembali ke rumahnya. Pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya akan terus memantau kondisi pasien hingga benar-benar dinyatakan sembuh.
“Kalau dirawat, secara prosedur mereka diminta untuk kontrol tiga hari kemudian. Kalau yang di rumah tidak ada gejala dan dinyatakan sembuh selesai kami pantau,” jelasnya.
Sementara ini, pihaknya maupun Dinkes Surabaya masih menunggu hasil uji lab yang diduga menjadi penyebab keracunan massal yakni tiga olahan daging kurban yang sebelumnya dikonsumsi warga.
“Kami belum tahu hasilnya, nanti langsung ke Dinkes Kota Surabaya,” jawabnya singkat.
Kendati demikian, sejauh ini dugaan kuat penyebab keracunan massal tersebut berasal dari olahan masakan. Enggan berspekulasi lebih jauh, pihaknya masih menunggu hasil uji lab.
“Ini masih kami selidiki lagi. Kami masih menunggu hasil BBLK. Satu permasalahannya, mereka makan atau minum yang disediakan saat acara. Tetapi kenanya di mana? Kami tunggu hasil BBLK,” tegasnya.
Hal tersebut juga didukung oleh pantauan tim Puskesmas Tanah Kelikedinding ketika berada di lokasi. Di mana tidak ditemukan kondisi lingkungan kumuh yang menjadi penyebab munculnya kuman dan bakteri.
“Sebetulnya kalau lihat lokasinya bagus juga bersih, jangan dibayangkan tempat kumuh dan luas juga. Saya pikir dari masakannya, tapi kami lihat hasil lab nanti,” ucapnya.
Baca Juga: 71 Warga Surabaya Keracunan Massal, Dinkes Tunggu Hasil Uji Sampel 3 Olahan Daging Kurban
Menindaklanjuti atas kasus tersebut, pihak puskemas juga dibantu oleh Kader Surabaya Hebat (KSH) mengaku bahwa selama ini sudah masif sosialisasi terkait pola hidup sehat.
“Kejadian kemarin di luar dugaan termasuk mereka. Karena itu, acara tahunan dan yang masak pun tetap orang sama. Jadi bukan hal baru, pola hidup sehat juga sebetulnya mereka paham,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 71 warga Kalilom Lor Indar Gang Seruni II dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua diduga mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi olahan daging kurban yang dimakan secara bersama-sama pada Kamis malam (29/06/2023).
Kemudian sebagian besar warga yang ikut dalam acara makan bersama tersebut mulai merasakan gejala pusing, mual, hingga panas dingin pada Jumat pagi (30/06/2023).
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati