Target PAD Rendah, DPRD Kota Malang Khawatir Pegawai Tak Bisa Digaji

Lizya Kristanti

Advertorial

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika saat rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Malang. Foto: Yona Arianto/Tugu Jatim

MALANG, Tugujatim.id – Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang yang turun dikhawatirkan oleh anggota DPRD Kota Malang. Anggota dewan menyebutkan bahwa hal tersebut cukup mengkhawatirkan, utamanya bagi pegawai yang berada di bagian pemerintahan.

Jika hal itu tidak kunjung membaik, besar kemungkinan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang gagal memberi gaji pada pegawai.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengatakan bahwa target PAD di Kota Malang lebih rendah daripada pendapatan transfer. Pasalnya, dengan selisih atau defisit antara PAD dan pendapatan transfer sekitar Rp500 miliar, dengan defisit tersebut artinya postur APBD Kota Malang masih belum dapat dibilang mandiri.

“Untuk kebutuhan mandiri tentu butuh proses kenaikan bertahap. Pendapatan transfer Rp1,3 triliun sekian, terus PAD kita hanya di angka Rp813 miliar sekian. Artinya, masih ada defisit dari pendapatan transfer dan PAD kita di angka Rp500 miliar sekian,” ujar Made, pada Kamis (9/11/2023).

Sebagai informasi, Pemkot Malang telah menargetkan penerimaan pendapatan daerah pada 2024 mencapai Rp2.160.547.825.583. Hal itu terbagi untuk PAD sebesar Rp813.740.836.360. Serta pendapatan transfer sebesar Rp1.346.806.989.223.

“Tadi kita melihat dari sisi pendapatan masih bisa di PAD Rp813 miliar sekian, masih akan kita kejar untuk dioptimalkan kenaikannya. Karena kita melihat ternyata APBD (PAD) kita belum sehat karena kita lebih kecil dari pendapatan transfer,” lanjut dia.

Postur belanja daerah Kota Malang juga terbilang tinggi. Diketahui, alokasi belanja daerah Kota Malang sebesar Rp2.358.588.674.540. Terdiri dari belanja operasi sebesar Rp 2.170.322.826.007, belanja modal sebesar Rp 178.528.617.539 serta belanja tak terduga (BTT) sebesar Rp 9.737.230.994.

Made berharap, PAD di Kota Malang bisa memenuhi gaji belanja pegawai, meski jumlah belanja pegawai masih lebih besar daripada PAD. Karena besar kemungkinan pegawai tidak bisa mendapatkan gaji.

“Sekarang lebih besar belanja pegawai dari PAD. Artinya kalau ada apa-apa di pusat, belanja pegawai kita, pegawai kita gak gajian. Ini jangan sampai. Padahal belanja pegawai kaitannya sama pelayanan publik,” ujarnya.

Namun, Made berharap hal itu tidak terjadi, karena kondisi tersebut akan memancing sorotan publik. Untuk itulah dalam hal ini, DPRD Kota Malang akan tetap berupaya mengoptimalkan apa yang telah menjadi potensi PAD.

“Nanti akan jadi sorotan kami di hearing dan di saat pembahasan Banggar dengan TAPD. Kami akan lihat terutama OPD penghasil akan kami genjot lagi. Kita lihat dari angka yang tadi, dicermati masih berada di angka aman. Bukan di angka pesimis dan bukan di angka optimis,” Made memungkasi.(ads)

Reporter: Yona Arianto
Editor: Lizya Kristanti

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...