MALANG, Tugujatim.id – Belakangan ini, sebaran virus Covid-19 di Kota Malang terus melonjak. Seiring itu, angka pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman) juga meningkat. Hingga per Kamis (22/7/2021), tercatat ada 1.634 warga di Kota Malang yang menjalani isoman dirumahnya.
”Data itu didapat dari kumulatif hasil swab PCR yang masuk di New All Record. Dari jumlah itu, 436 di antaranya dalam pantauan dirawat di RS rujukan maupun safe house,” kata Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, Kamis (22/7/2021),
Jumlah itu, kata Husnul sifatnya hanya yang terlapor saja. Bisa jadi jumlahnya lebih karena banyak juga warga yang menjalani isoman namun tidak melapor ke pihak RT/RW atau puskesmas.
”Mereka isoman setelah tes swab antigen mandiri. Itulah yang sering luput dari pantauan kita,” ungkap dia.
Sebab itulah, Husnul mengimbau agar warga sebaiknya melapor pada puskesmas saja untuk mencegah kematian pasien isoman. Nanti, petugas akan melakukan pemantauan harian mulai kondisi klinis hingga obat-obatan.
”Baik daring atau kunjungan langsung. Jadi semisal kondisinya memburuk bisa langsung dirujuk ke rumah sakit,” tegasnya.
Hal senada dikatakan Wali Kota Malang Sutiaji, literasi dan edukasi dalam menjalani masa isoman juga perlu didapatkan warga. Selain individu, dengan edukasi yang baik tentu memunculkan ketangguhan kampung dalam penanggulangan Covid-19 secara mandiri.
”Makanya itu perlu diedukasi, termasuk trauma healing nanti akan kita kuatkan di tingkatan RT/RW,” jelas dia.
Selain itu, dalam hal ini Pemkot Malang juga telah menambah kapasitas bed berfasilitas ICU Covid-19. Begitu juga, fasilitas RS Darurat Lapangan hingga Safe House.
”Kita juga sudah menambah pasokan tabung oksigen hingga 200-300 tabung. Stasiun isi ulang oksigen gratis juga sudah disiapkan dari Provinsi Jatim,” imbuhnya.