JEMBER, Tugujatim.id – Penyelidikan kasus pembunuhan ayah kandung di Jember terhambat tersangka sulit diinterogasi. Tim tengah bekerja menyelidiki kasus seorang anak berinisial AR (19) tega menebas leher ayah kandungnya bernama Jaenuri (60) di Dusun Jadugan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Penyidik dari kepolisian sulit untuk menginterogasi tersangka AR yang saat ini terbaring lemah di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi untuk menjalani perawatan, usai mencoba bunuh diri dengan monggorok lehernya sendiri.
Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman menjelaskan bahwa tersangka AR berperilaku aneh selama menjalani perawatan di rumah sakit. Bahkan, beberapa pertanyaan yang dilayangkan kepolisian dijawab dengan azan.
“AR ini sering tiba-tiba mengumandangkan azan dan iqamah, bahkan menjawab pertanyaan polisi dengan azan,” ujar Fatchur Rahman pada Rabu (29/01/2025).
BACA JUGA: Tahun Baru Imlek 2025 Jadi Momentum Kerukunan di Jember, Tujuh Agama Gelar Doa Bersama di Klenteng Pay Lien San
Melihat kondisi AR tersebut, pihak penyelidik menduga bahwa tingkah laku yang ditunjukan tersebut tidak normal. AR terindikasi mengalami gangguan kejiwaan setelah membunuh ayah kandungnya.
Kendati demikian, pihak kepolisian saat ini akan berfokus terhadap kesembuhan AR akibat beberapa luka yang dialami pada bagian leher. Nantinya, AR akan dilakukan pemeriksaan mental.
“Kami menduga AR mengalami gangguan kejiwaan. Oleh karena itu, saat ini kami fokus terlebih dahulu pada penyembuhan lukanya, setelahnya kami akan memeriksa kondisi mentalnya,” terangnya.
Lanjut Fatchur Rahman, saat pihak penyidik menemui AR dan bertanya terkait tindakannya kepada sang ayah, ekspresi mukanya langsung berubah, dengan mata melotot tanpa menjawab pertanyaan.
“AR tiba-tiba melotot dan diam tanpa menjawab pertanyaan apa pun, karena kesulitan mendapatkan keterangan dari AR, akhirnya polisi melibatkan ibu dan kakaknya,” kata Fatchur Rahman.
Selain kondisi mental AR yang berubah-ubah, kepolisian juga kesulitan untuk mengakses gawai tersangka untuk dilakukan pemeriksaan. Bahkan, ketika ditanya terkait sandi pada gawainya, AR menjawab dengan perkataan yang tidak jelas.
BACA JUGA: Ratusan Warga Desa Kesilir Jember Demo Buntut Dugaan Kades Korupsi Dana Desa
Kendati demikian, Fatchur Rahman menegaskan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan penyelidikan kasus tersebut, dengan mengungkap motif di balik AR melakukan perbuatan kejinya kepada sang ayang.
“Kami dari kepolisian tetap berusaha mengungkap motif AR membunuh ayahnya, terutama setelah melihat sikapnya yang berubah-ubah,” tegas Fatchur Rahman.
Selain tersangka, Fatchur Rahman mengaku akan meminta keterangan lebih lanjut kepada beberapa anggota keluarga, untuk memastikan pelaku apakah sebelumnya memiliki riwayat gangguan mental
“Polisi akan memastikan apakah AR sebelumnya ada riwayat gangguan mental atau kejadian lain yang melatarbelakangi tragedi ini,” pungkas Fatchur Rahman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Diki Febrianto
Editor: Darmadi Sasongko