Melihat Tradisi ‘Ngudek Jenang’ untuk Tolak Bala di Desa Tulungrejo Kota Batu

Gigih Mazda

FeaturedSastra & Budaya

Warga Desa Tulungrejo, Kota Batu tengah mengaduk adonan jenang bersama untuk memohon keselamatan terhindar dari penyakit, Rabu (11/8/2021). (Foto: M Ulul Azmy/Tugu Malang/Tugu Jatim) ngudek jenang
Warga Desa Tulungrejo, Kota Batu tengah mengaduk adonan jenang bersama untuk memohon keselamatan terhindar dari penyakit, Rabu (11/8/2021). (Foto: M Ulul Azmy/Tugu Malang/Tugu Jatim)

BATU, Tugujatim.id – Tradisi ‘ngudek jenang‘ atau mengaduk bubur jenang kembali dilakukan warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Rabu (11/8/2021). Tradisi ini dilakukan dalam rangka selamatan desa dan juga memohon keselamatan kepada Sang Pencipta agar terhindar dari penyakit.

Selain itu, tradisi ngudek jenang ini juga sudah dilakukan tiap tahunnya. Baik di acara pernikahan maupun hari raya. Tampak mereka berkumpul dan bersama-sama mengaduk adonan jenang di wajan besar.

Total ada 5 wajan besar berukuran sekira 1,3 meter yang ditempatka di 2 titik di Kantor Desa dan Wisata Kebon Desa. Mereka membuat 100 kilogram adonan jenang. Saking banyaknya, adonan ini harus terus diaduk. Sebab itu, pengaduk adonan ini harus dilakukan bergantian.

Menurut Kepala Desa Tulungrejo, Suliono, ini adalah bentuk warga desa nguri-uri budaya. Selain keselamatan, juga untuk menjaga kerukunan warga desa.

”Dan yang paling penting itu sekarang sebagai rasa syukur kepada Pencipta dan memohon selamat agar dijauhkan dari penyakit,” terannya pada awak media.

Angkat Unsur Guyub dan Kerukunan Antarwarga

Warga Desa Tulungrejo, Kota Batu tengah mengaduk adonan jenang bersama untuk memohon keselamatan terhindar dari penyakit, Rabu (11/8/2021). (Foto: M Ulul Azmy/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Warga Desa Tulungrejo, Kota Batu tengah mengaduk adonan jenang bersama untuk memohon keselamatan terhindar dari penyakit, Rabu (11/8/2021). (Foto: M Ulul Azmy/Tugu Malang/Tugu Jatim)

Dijelaskan Suliono, dari tradisi ngudek jenang ini punya filosofi kerukunan. Di mana seberat-beratnya adukan jenang, pasti akan menjadi ringan jika dilakukan bersama-sama.

“Ada filosofi dari ngudek jenang ini. Yakni seberat-berat mengaduk jenang itu, akan menjadi ringan, karena jenang itu harus dimatangkan dengan sekuat tenaga kita secara bersama. Dari situlah terciptanya guyub dan rukun,” tambahnya.

Adonan ini dibuat dari campuran tepung beras, tepung ketan, gula jawa, kelapa hingga jahe. Adonan ini ditempatkan di atas kompor atau pawon yang terbuat dari tanah liat.

“Nanti kalau jenang sudah matang, nanti dibungkus menggunakan daun pisang dan lalu akan dibagikan kepada semua warga untuk disantap bersama,” pungkas dia.

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...