BOJONEGORO, Tugujatim.id – Terkait pembentukan Komisi Nasional Disabilitas (KND), Perwakilan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Bojonegoro berharap KND mampu bekerja secara independen membantu dan mengembangkan organisasi disabilitas Indonesia. Sebelumnya Komisi Nasional Disabilitas baru saja dibentuk untuk kali pertama. Para anggota komisi tersebut juga telah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 1 Desember 2021.
Sekretaris 1 PPDI Bojonegoro Roni Setianto mengungkap, meski pembentukan Komisi Nasional Disabilitas tersebut awalnya menimbulkan pro kontra di kalangan organisasi difabel, tapi pihaknya tetap mendukung adanya KND.
“Memang banyak pro dan kontra, terutama organisasi difabel banyak yang tidak dilibatkan. Namun, KND memang harus ada,” katanya kepada Tugu Jatim.
Jika diambil positifnya, dia melanjutkan, Komisi Nasional Disabilitas memang nantinya bisa membantu para difabel. Meski belum ada banyak tindakan, namun dia yakin Presiden Joko Widodo dalam perumusan KND telah dipertimbangkan secara matang.
“Buat teman-teman difabel, ayolah kita semua bareng-bareng tidak perlu membahas sesuatu yang belum dilakukan. Artinya, KND belum bekerja, kita lihat 3-6 bulan ke depan. Kalau di situ ada kontribusi politik, kita sebagai organisasi penyandang difabel harus mendukung,” tegasnya.
Namun, dia juga meminta kepada KND agar menjadi wadah yang independen dalam membantu dan mengembangkan organisasi-organisasi difabel yang ada di Indonesia. Sebab, menurut dia, difabel bukan hanya sekadar dikasihani terus terselesaikan semua permasalahan, justru yang harus dilakukan adalah difabel produktif.
“PPDI juga bermitra dengan siapa pun, baik instansi pemerintahan maupun swasta, ya tujuannya untuk membangun para difabel mandiri. Dengan kemandirian, diharapkan mereka bisa bekerja untuk dirinya sendiri, bahkan kalau sukses bisa membantu teman-teman lainnya,” ujarnya.
Masih dalam penjelasannya, jadi konsep memberi untuk difabel itu menurutnya tidak relevan jika tidak dilakukan pendampingan.
“Karena kalau memberi saja bukan penyelesaian yang baik. Pelatihan pun tidak hanya pelatihan, habis pelatihan dikasih modal terus tidak ada pendampingan. Sebenarnya dukungan swasta, industri, perusahaan itu untuk membuat mereka mandiri, baik secara pribadi maupun berkelompok,” tutur Roni.
Jadi dengan adanya KND, dia berharap mendapat sesuatu yang positif bagi kaum difabel.