KEDIRI, Tugujatim.id – Upaya siaga untuk menghadapi ancaman bencana Gunung Kelud terus dilakukan oleh berbagai pihak. Bahkan, sejumlah relawan dan BPBD Kabupaten Kediri menggelar Diskusi Bangun Sistem Telekomunikasi untuk Kesiagaan pada Selasa (25/01/2022) di Kantor Pemkab Kediri.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kediri Saifudin mengatakan, diskusi yang digelar relawan Radio Darurat Telekomunikasi Bencana tersebut adalah untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman bencana Gunung Kelud.
Dia mengatakan, sistem telekomunikasi sangat penting untuk di daerah yang dekat dengan kawah, terutama saat terjadi erupsi semua alat komunikasi terputus.
“Satu-satunya alat adalah HT untuk 6 desa di RB 22 sebagai alat komunikasi,” ungkapnya.
Terkait kondisi Gunung Kelud apakah sudah mulai menunjukkan peningkatan aktivitas, Saifudin menjelaskan, kondisinya masih normal. Belum ada tanda-tanda peningkatan aktivitas.
“Acara ini memang rutin kami lakukan supaya selalu siaga untuk menghadapi ancaman bencana Gunung Kelud,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan, pasca erupsi bencana Gunung Kelud tahun 2014 banyak alat telekomunikasi yang rusak. Jadi, dalam diskusi ini sistem telekomunikasi mulai dibangun kembali.
“Erupsi yang dulu radio milik Komunitas Rapi banyak yang rusak. Karena itu, nanti alat repiternya akan bangun di Gunung Wilis supaya ketika erupsi Kelud masih bisa berkomunikasi,” tambahnya.
Dia berharap dengan dibuatnya sistem telekomunikasi ini masyarakat dapat mendapat informasi terkait kondisi yang ada. Jadi, mereka bisa mempersiapkan diri.
“Kalau tidak ada bencana bisa dimanfaatkan untuk edukasi terkait penanggulangan bencana,” ujarnya.