SURABAYA, Tugujatim.id – Terpaan pandemi COVID-19 tidak membuat bakat dan minat pemuda surut. Contoh nyata itu dialami oleh Elizabeth Michelle Heryawan. Meski baru menginjak usia 19 tahun, namun prestasi tingkat dunia pun telah diraihnya.
Ya, perempuan asli Surabaya, Jawa Timur ini berhasil meraih prestasi tingkat dunia dalam Charleston Internasional Music Competition di Amerika Serikat dan Tomplay Special Prize London Yaoung Musician International d Inggris. Dalam kategori Master tersebut, Elizabeth menyabet Juara 1.
“Saya bersyukur selama tahun 2020 (yang sempat memenangkan berbagai prestasi, red) kembali bisa meraih berbagai kompetisi dunia (menambah deretan prestasi yang pernah diperolehnya, red), sekarang juga menunggu hasil kompetisi di tahun 2021,” tutur Elizabeth di Surabaya, Selasa (26/01/2021).
Menjadi kebanggan tersendiri, Elizabeth pernah berprestasi di ajang paling bergengsi di dunia pianis yaitu kompetisi Charleston International Music Competition di Amerika Serikat dan Tomplay Special Prize London Young Musician International di Inggris.

Dua kompetisi bergengsi itu diselenggarakan dalam bentuk virtual akibat pandemi COVID-19 yang belum kunjung membaik. Elizabeth harus bersaing dengan banyak pianis hebat dari Eropa, seperti Amerika Serikat. Ada juga beberapa kompetitor Elizabeth yang berasal dari negara-negra Asia.
“Kompetisi tersebut amat bergengsi, selalu diikuti oleh para pianis muda di dunia. Saya bersyukur bisa meraih juara dan menyisihkan pianis Amerika Serikat yang meraih juara dua dan tiga,” jelas perempuan kelahiran 17 April 2001 tersebut.
Lagu berjudul ‘Sedap Malam’ dipakai Elizabeth dalam kompetisi bergengsi itu. Musik yang dipakai oleh pianis muda tersebut dipadukan dengan nuansa Jawa Timur. Sehingga ada aroma-aroma nada yang masuk dalam jenis musik jawa, bagai irama-irama dari gamelan.
“Saya sengaja menampilkan musik Jawa dalam karya saya, sehingga mirip seperti irama gamelan. Saya mengikuti kompetisi tersebut pada Oktober 2020 dan hasilnya baru diketahui (akhir-akhir in, red),” jelas Elizabeth yang mengenakan baju hitam tersebut.
Bakat menjadi pianis memang sudah dimiliki Elizabeth sejak masih kecil. Tidak heran, kemampuan berpianonya begitu ciamik dan menawan. Namun tetap, semua proses memang dilahirkan dari latihan dan kerja keras Elizabeth sehingga bisa menjadi Master seperti saat ini.
“Sejak masih TK (Taman Kanak-Kanak, red) sudah senang main piano, tapi masih dianggap main-main. Suka piano itu karena bentuk dan suaranya unik,” pungkas Elizabeth ketika diwawancara oleh pewarta di Surabaya.
Sebagai informasi, Elizabeth sempat meraih Fellowship of The London College of Music (FLCM) dari University of West London di Inggris. Untuk gelar FLCM yang diraih Elizabeth, merupakan gelar tertinggi setara Magister (S2) dalam bidang musik piano. Selain pianis termuda di Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia, Elizabeth juga merupakan satu-satunya orang Indonesia yang lulus dari University of West London. (Rangga Aji/gg)