TUBAN, Tugujatim.id – Agus Heri Susilo atau Agus Kepang (50) dikenal sebagai seorang seniman dan perancang kostum karnaval di Kabupaten Tuban dan sekitarnya. Aneka kostum telah diciptakan dan mengisi sekian even karnaval di Tanah Air.
Karya warga Desa Jenggolo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban itu telah dipesan dari berbagai kota, termasuk Kediri, Jember, Malang, Blora dan lain-lain.
“Kostum-kostum ini banyak peminatnya, baik dari dalam maupun luar Tuban,” kata Agus di lokasi workshopnya, Senin (05/08/2024).
Agus sendiri sehari-hari bekerja sebagai sekuriti di sebuah perusahaan. Ilmu mendesai kostum karnaval diperoleh secara otodidak atau tanpa sekolah formal dan pelatihan tertentu. Kendati demikian karyanya berhasil menarik banyak perhatian publik.
Ketrampilannya sebagai perancang kostum karnaval berawal pada 2018. Sebuah kompetisi fashion mengantarkannya sebagai juara pertama lewat kostum yang dikenakan oleh putrinya. Sejak saat itu, Agus mendalami seputar kostum karnival hingga banyak mendapat pesanan.
Setiap kostum yang dibuat memiliki detail dan keunikan tersendiri. Butuh waktu sekitar satu minggu untuk sebuah kostum, walaupun pernah juga menghabiskan waktu hingga tiga minggu untuk konsep pesanan yang rumit.
Kostum-kostum tersebut disewakan dengan harga bervariasi, mulai dari Rp350 Ribu untuk ukuran anak-anak, hingga Rp850 ribu untuk dewasa. Jika termasuk make up atau riasan, harga sewa bisa mencapai Rp900 Ribu. Kini, Agus memiliki koleksi 25 kostum karnival dan maskot yang siap memeriahkan berbagai acara.
“Sekarang yang memesan kostum sudah hampir 61 orang. Satu kostum biasanya disewa dua hingga tiga kali dalam even-even seperti perayaan Agustusan,” ungkapnya.
Setiap pembuatan sebuah kostum, Agus mendesain sesuai dengan inspirasi, dibantu oleh dua orang pekerjanya. Setiap kostum dibuat dengan ketelitian dengan merajut dan modifikadi bahan secara detail dan memadukan warna yang sesuai.
Agus juga mengungkapkan bahwa perjalanan berkaryanya tidak selalu mulus. Pandemi Covid-19 pernah membuatnya hampir dua tahun terhenti, karena memang aktivitas dan festival berhenti total.
“Pandemi membuat semuanya sulit. Hampir tidak ada yang menyewa kostum karena semua acara dibatalkan,” ungkapnya.
Saat itu, Agus memanfaatkan waktu untuk terus berkreasi dan memperbaiki koleksi kostumnya, sambil penuh harap dunia kembali normal dengan berbagai even yang menyewa konstumnya.
Salah satu pelanggan Agus, Suwanto mengaku beberapa kali menyewa kostum untuk even Agustusan di desanya ke galeri milik Agus. Kualitas dan pilihan menjadi pertimbangan, selain juga harga sewa.
“Saya memilih menyewa kostum di galeri Agus Kepang karena pilihannya banyak dan harganya sedikit miring dibandingkan penyewaan lainnya,” ujar Suwanto, Warga Desa Swalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Kisah perjalanan Agus Kepang merupakan contoh nyata bahwa ketekunan, kreativitas dan cinta mengantarkannya terus berkarya. Agus pun telah membuktikan bahwa seni bisa hadir dari mana saja, termasuk dari seorang sekuriti yang memiliki hasrat besar dan kesempatan dalam dunia fashion dan karnaval.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Mochamad Abdurrochim
Editor: Darmadi Sasongko