SURABAYA, Tugujatim.id – Ketua Umum Alumni Amerika Serikat (Alumnas) pusat, Jimmy Gani mendorong para pelajar Indonesia untuk melanjutkan kuliah dan belajar di AS. Hal tersebut disampaikan selepas menghadiri gelaran Inagurasi Alumnas Jatim, di Konsulat Jenderal AS, Surabaya, Jatim, pada Jumat (2/6/2023).
Jimmy mengatakan, di masa ia menempuh pendidikan di negara yang berjuluk Negeri Paman Sam, tepatnya di Harvard University sekitar 1996-1998, jumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di AS cukup tinggi yakni mencapai 15 ribu.
Namun, jika dibandingkan sekarang, angka tersebut mengalami penurunan yakni total sekitar 7-8 ribu orang. “Zaman saya di sana tahun 96-97 sampai 15 ribu. Jadi ada jumlah seperti yang sedang studi di Amerika, nah itu turun sekarang ini jadi 7-8 ribu. Nah kita mau ningkatin itu,” ungkap Jimmy
Lebih lanjut, pria yang juga pernah berkuliah di California University tersebut juga mengatakan jumlah mahasiswa Indonesia berkuliah di AS masih tergolong sedikit jika dibandingkan Negara Tiongkok dan India.
“Kalau dibandingkan dengan China saya rasa ada ratusan ribu. Setahu saya China 200 ribu mahasiswa di Amerika, belum lagi jika melihat India. Mangkanya orang China dan India itu bisa masuk ke berbagai lini dan sektor baik itu di Amerika, berbagai dunia maupun di negara mereka,” ujarnya.
Pengusaha itu menuturkan bahwa menempuh pendidikan serta belajar di Negeri Paman Sam cukup memberikan peluang untuk menjadikan diri lebih maju. Sehingga, dapat membawa ilmu dan perubahan yang lebih baik untuk bangsa Indonesia.
“Karena gimanapun kita nggak bisa pungkiri bahwa Amerika lebih dulu merdeka, lebih maju, nah kita harus berguru dengan mereka. Terbukti salah satu yang dulu kita ketinggalan itu Malaysia. Banyak sekali ngirim mahasiswa ke mana-mana termasuk ke Indonesia. Sama dengan Singapura, lebih dari setengah kabinet-kabinet di Singapura itu dari Amerika,” tuturnya.
Kendati demikian, menurut pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Sarinah ini, beberapa mahasiswa Indonesia yang lebih memilih menetap di AS memang difokuskan untuk membangun jejaring kerja sama antara Indonesia dengan AS.
“Untuk menetap itu jaringan kita untuk ekspor untuk memahami investasi yang bisa masuk, bisa lakukan di luar. Itu jaringan yang kita pertahankan,” bebernya.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwa sejauh ini, hubungan kerja sama bidang pendidikan antara perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta di Jatim, dengan universitas di AS berjalan cukup baik.

“Sebagaimana yang kita tahu kerja sama masing-masing perguruan tinggi dengan perguruan tinggi di sana berjalan dengan baik, baik itu Airlangga, ITS, atau Brawijaya, bahkan perguruan tinggi swasta juga banyak yang bekerja sama dengan Amerika. Amerika banyak sekali perguruan tingginya dan banyak yang terkenal,” jelas Emil.
Beberapa bentuk kerja sama yang dilakukan oleh perguruan tinggi Jatim dengan AS saat ini sebagian besar masih berupa student exchange. Namun, Pemprov Jatim juga universitas tak menutup kemungkinan akan membentuk kolaborasi dengan berbagai program dengan melihat peluang yang ada.
“Jadi bentuk kerja samanya memang belum banyak double degree lebih kepada student exchange, kemudian menerapkan sebagian dari kurikulumnya, kita tertarik untuk melihat kemungkinan untuk kolaborasi yang lebih luas lagi ke depan,” pungkasnya.