SURABAYA, Tugujatim.id – Andhika Ramadhani dan Ernando Ari menjadi semakin moncer menjaga gawang Persebaya Surabaya dari tembakan bola lawan. Persaingan antar keduanya kerap jadi sorotan jadi kiper Persebaya.
Saat ini, kiper utama Persebaya masih dipegang oleh Ernando. Tapi, Andhika sebagai kiper pelapis kerap menggantikan posisi itu saat Ernando bertugas di Timnas Indonesia.
Dua pekan terakhir, Andhika berhasil membuktikan bahwa dia bisa tampil impresif di bawah mistar. Dia menggantikan Ernando yang kondisi kesehatannya kurang baik sebagai kiper Persebaya.
Baca Juga: Doom Spending Gen Z, Penyakit Kekinian yang Viral di Media Sosial: Awas Berakibat Fatal!
Pemain yang berusia 25 tahun itu mampu menepis tembakan musuh di laga melawan Persis Solo dan PSBS Biak. Persebaya Surabaya sukses meraih dua kemenangan beruntun. Di pertandingan terakhir antara Persebaya Surabaya vs PBSB Biak, pemain yang akrab disapa Cak Dhik tersebut bahkan berhasil membukukan tujuh penyelematan.
Keduanya cukup membuat pelatih Persebaya Paul Munster bingung harus memilih siapa yang masuk dalam starter. Baik Andhika maupun Ernando sama-sama memiliki kualitas dalam menjaga gawang Persebaya Surabaya.
“Tapi yang paling penting, adalah tim. Jika kamu bagus, kamu akan bermain. Simpel, saya nggak peduli kamu punya nama atau tidak, saya nggak peduli kamu dari timnas atau tidak. Terpenting adalah Persebaya,” kata Paul Munster.
Di mata pelatih asal Irlandia Utara ini, pemain yang memiliki jiwa persaingan kuat, mampu upgrade skill, fisik dan mentalitas bagus akan menjadi pemenang.
“Tidak ada kesempatan. Para pemain tahu ini, tetapi mentalitasnya bagus. Semua orang terus bersaing tetapi ini adalah kompetisi yang sehat dengan penjaga gawang,” ucapnya.
Di luar lapangan, Ernando dan Andhika bukanlah seorang lawan. Mereka kawan yang cukup dekat dan tidak jarang menunjukkan komunikasinya sesama tim.
Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Cahaya Laptop Asus dengan Mudah dan Sederhana, Solusi Mata Tak Mudah Lelah
Bahkan, di salah satu wawancara, Andhika mengaku jika keduanya memiliki sikap saling respek dan mementingkan tim Persebaya ketimbang persaingan.
“Sebenarnya sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya karena kami di tim Persebaya Surabaya tidak memandang siapa itu ini,” kata Andhika.
Pemain kelahiran Surabaya 5 Januari 1999 tersebut bahkan tidak segan jika harus kembali kiper pelapis. Bagi dia, menjaga gawang Persebaya harus menjadi tanggung jawab semua kiper.
“Karena semuanya sama. Siapa pun yang main yang penting tanggung jawab buat Persebaya itu sendiri,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati