BATU, Tugujatim.id – Dalam melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 pada 2022, Dinas Kesehatan Kota Batu menganggarkan dana mencapai Rp 4,4 miliar. Sebab, pandemi belum benar-benar dinyatakan selesai meski angka kasusnya mulai melandai.
Sekretaris Dinkes Kota Batu Yuni Astuti menuturkan, anggaran segitu akan dipergunakan untuk sejumlah fasilitas. Seperti biaya sewa gedung untuk fasilitas isolasi mandiri (isoman) dan termasuk klaim pasien. Kedua fasilitas itu saja butuh dana sekitar Rp 20 miliaran.
Selain itu, dia mengatakan, anggaran juga digunakan untuk pembelian peralatan kesehatan berupa spuit, safety box, alkohol swab, peralatan antigen, APD, masker N95, hingga desinfektan.
”Kira-kira untuk itu semua, kami siapkan anggaran Rp 4,4 miliar. Tapi, semoga saja tidak ada gelombang susulan seperti tahun sebelumnya,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Batu Kartika Trisulandari mengatakan, proyeksi percepatan penanganan yang dilakukan pada 2022 fokus pada kedisiplinan prokes dan vaksinasi.
Buktinya, dia mengatakan, capaian vaksinasi dosis pertama di Kota Batu tembus 107,16 persen. Lalu, untuk dosis kedua sudah 85,97 persen dan 103,97 persen untuk dosis ketiga.
Hanya saja, dia mengakui vaksinasi untuk lansia di Kota Batu hingga kini masih cukup rendah karena pada dosis pertama yang mencapai 64,92 persen dan dosis kedua 56,61 persen.
”PR kami sampai saat ini masih itu. Kami lakukan jemput bola dengan cara vaksinasi door-to-door. Kami fokus vaksinasi dulu agar herd immunity bisa segera tercapai,” kata dia.