SURABAYA, Tugujatim.id – Insiden kebakaran di Kota Surabaya, Jatim, memang sering terjadi pada tahun ini. Namun ternyata, angka kebakaran di Surabaya ini mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir. Kira-kira pemicu kebakaran didominasi kasus apa ya?
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya menyatakan angka kebakaran di Surabaya menurun selama tiga tahun terakhir. Bahkan, Kepala DPKP Kota Surabaya Dedik Irianto mengatakan, kejadian tersebut terus menurun sejak 2019 hingga 2022 berdasarkan data hingga Senin (26/12/2022) yang mencatat 600 kejadian.
“Sejak periode 2019 itu kejadian kebakaran ada sekitar 900, tahun 2020 turun menjadi 694 kejadian, dan 2021 menjadi 664 insiden. Hingga kini stop tidak ada kejadian kebakaran sampai akhir 2022,” katanya pada Selasa (27/12/2022).
Dedik melanjutkan, dari 600 kejadian kebakaran pada 2022, sekitar 30 persennya peristiwa kebakaran rumah, sisanya kebakaran kendaraan, sampah, dan alang-alang.
“Yang paling tinggi kebakaran rumah. Kasusnya akibat korsleting listrik saja, sisanya sampah, alang-alang, dan kebarakan kendaraan karena kecelakaan atau korsleting mesin,” imbuhnya.
Untuk kendaraan, kebanyakan dari pemilik tidak memperhatikan kabel-kabel yang ada di dalam mesin.
“Untuk kendaraan yang terbakar, biasanya pemilik kurang memperhatikan kendaraannya. Kadang ada kabel yang mengelupas akibat digigit tikus, jadi itu yang membuat korslet,” ujarnya.
Sementara itu, menjelang perayaan Tahun Baru 2023, dia mengimbau agar masyarakat mewaspadai kembang api yang dinyalakan. Dedik menyebutkan kembang api dapat memicu kebakaran.
“Untuk perayaan Tahun Baru 2023, masyarakat pasti merayakan dengan menyalakan kembang api. Nah, kembang api ini bisa menjadi penyebab kebakaran karena panas dari bahan yang ada di dalam kembang api bisa langsung jadi pemicu,” ungkapnya.
Dia berharap, agar kejadian kebakaran jelang tahun baru tidak terjadi dan menambah jumlah kejadian kebakaran.
“Kami berharap, agar kejadian kebakaran rumah saat perayaan tahun baru tidak terjadi. Karena itu, masyarakat yang akan merayakan tahun baru untuk bisa memperhatikan barang elektronik, tabung gas, serta berhati-hati dalam menyalakan kembang api,” tutupnya.