SURABAYA, Tugujatim.id – Kasus lonjakan Covid-19 belakangan ramai terjadi negara kawasan Asia Tenggara, tidak terkecuali di Singapura dan Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI merilis adanya tambahan 35-40 kasus harian. Sementara itu, pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak 60-131 orang per 6 Desember 2023 dengan terisian 0,06 persen dan 0-3 kasus angka kematian.
Meski saat ini di Jawa Timur belum mengalami lonjakan kasus Covid-19, Ketua IDI Jatim Sutrisno mengatakan, virus ini tidak serta merta hilang begitu saja selama kurun waktu satu sampai dua tahun.
“Tentunya, Covid-19 ini memang tidak serta merta langsung hilang dalam satu atau dua tahun saja. Bahkan, menurut penelitian bisa dari 10 tahun,” katanya saat dihubungi Tugujatim.id, Senin (11/12/2023).
Baca Juga: Super Nyaman! 8 Desain Rumah Minimalis 2 Lantai Bernuansa Modern Paling Favorit 2024
Karena itu, dia tetap mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Seperti yang beredar, beberapa negara memang kembali ada lonjakan ya, seperti Singapura, China, itu mulai naik lagi. Maka perlunya kesadaran masyarakat dalam tetap menaati protokol kesehatan,” imbuhnya.
Bertepatan libur sekolah juga libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), maka tidak menutup kemungkinan jika sejumlah masyarakat akan mengunjungi tempat-tempat wisata. Maka, akan berpotensi menimbulkan kerumunan.
Protokol kesehatan yang diwajibkan sama seperti ketetapan pandemi Covid-19 sebelumnya yakni memakai masker, mencuci tangan, meminum vitamin, dan sebagainya.
“Tetap mengedepankan protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan, tetap minum vitamin juga, jaga kesehatan, jangan terlalu banyak berkerumun,” ujarnya.
Dokter yang juga akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tersebut menyayangkan perihal program vaksinasi yang saat ini mulai menurun. Menurut dia, vaksinasi menjadi pencegahan yang sangat efektif untuk menekan jumlah kasus Covid-19.
Baca Juga: Merona! 7 Tips Cara agar Bibir Tidak Hitam Dijamin Efektif Bikin Makin Percaya Diri
“Vaksin kami juga berharap bisa menekan Covid agar tidak terjadi seperti sebelumnya. Kan sekarang angka vaksinasi mulai turun, kalau bisa masyarakat yang belum pernah vaksin bisa segera,” ucapnya.
Sementara itu, untuk merayakan libur Nataru, Sutrisno menyarankan agar masyarakat saat bepergian atau berwisata di tempat terbuka dan menghindari ruangan yang pengap mengingat mobilitas masyarakat saat libur Nataru cukup tinggi.
“Saat ini mobilitas masyarakat cukup tinggi kalau bisa hindari ruangan tertutup dan pengap seperti itu. Kalau memang mau atau akan mengadakan acara, lebih baik di tempat terbuka. Kemudian, liburan pun lebih baik ke alam terbuka, tempat terbuka. Intinya, hindari berkerumun dengan banyak orang. Silakan mau liburan ke mana, tapi catat prokesnya diutamakan. Jangan sampai lengah,” tegasnya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati