BATU, Tugujatim.id – Wacana Pemkot Batu menghadirkan destinasi transportasi kereta gantung terus dibahas. Bahkan kabarnya, realisasinya akan dikebut tahun ini. Sebelumnya, proyek akan mulai dikerjakan pada Januari 2021, tapi ditunda karena pandemi Covid-19.
Komisaris Utama PT Among Tani Indonesia (ATI) Tomy B. Satrio selaku pencetus dan konseptor kereta gantung atau cable car ini menegaskan terkait progres terbaru. Dia mengatakan, kereta gantung sudah masuk Proyek Strategis Nasional sesuai Perpres Nomor 80/2019. Meski begitu, dia melanjutkan, pembiayaannya dialihkan kepada pihak swasta, bukan lagi memakai kucuran dana APBD maupun APBN.
”Sekarang beralih ke pihak swasta (pendanaan, red) murni dari investor pihak swasta atau juga bisa dari masyarakat menanamkan saham,” kata Tomy.
Terkait masyarakat yang bisa andil menanamkan saham, Tomy memaparkan, nanti akan dibentuk koperasi yang akan mengelola dana investasi ini. Jika diasumsikan, dia mengatakan, 1 orang punya 1 lembar saham senilai Rp 1 juta dengan asumsi 100 ribu penduduk, maka nilainya bisa mencapai Rp 100 miliar.
”Nah, kalau masing-masing orang punya 3 lembar saham, nilainya bisa mencapai Rp 300 miliar. Artinya, secara finansial sebenarnya kami sudah siap merealisasikan kereta gantung ini,” ujar Tomy.
Sejauh ini, animo masyarakat bagus untuk berinvestasi dalam menghadirkan cable car ini. Hal itu diketahui usai hasil kajian pemetaan minat masyarakat pada 2018 lalu.
”Minatnya sudah bagus, apalagi ini adalah proyek pertama di Indonesia. Kalau jadi, Kota Batu adalah kota pertama yang punya kereta gantung,” kata dia.
Tomy mencontohkan, sebut saja perusahaan swasta asal Austria, Doppelmayr Garaventa Group, yang ikut tertarik menawarkan bantuan kredit pendanaan proyek, selain PT INKA.
”Semoga progresnya terus positif dan akhir tahun ini bisa dimulai untuk peletakan batu pertama tanda proyek ini dimulai,” harapnya.
Sebelumnya, proyek ini sudah mendapat dukungan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang bertandang langsung ke Kota Batu pada 26 April 2021.
Proyek yang melibatkan PT INKA ini juga telah melakukan studi kelayakan megaproyek tersebut. Rencananya, kereta gantung itu akan dibangun melewati berbagai destinasi wisata.
Destinasi wisata yang direncanakan akan dilewati, di antaranya Wisata Sengkaling, Jatim Park 3, Gangsiran Puthuk, Jatim Park 2, Kusuma Agrowisata, Gunung Seruk, Pos Pendakian Gunung Panderman, dan Gunung Punuk Sapi.
Selain itu, rencananya juga akan melewati Selecta, Putuk Gendero, Puncak Kalindra, Coban Talun, dan Bukit Jengkoang.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menambahkan, dalam proyek ini masih perlu menambahkan kajian lebih lanjut. Seperti konsep perencanaan pengembangan, mitigasi, dan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.
”Semoga dalam realisasinya nanti semua kajian sudah selesai. Sudah kami sarankan untuk tidak mengganggu kawasan wisata yang sudah ada. Begitu juga kawasan lain,” harapnya.