Tugujatim.id – Satu minggu, 3 hari, dan akhirnya tiba di H-1 deadline pengumpulan. Sistem kebut semalam selalu menjadi jalan ‘ninja’ dan seolah-olah menjadi solusi alternatif andalan. Dalih mendapatkan inspirasi yang lebih baik di menit-menit terakhir diunggulkan seperti memang berjalan dengan baik. Hal ini hampir sudah menjadi hal lumrah bagi pelajar bahkan orang yang sudah bekerja ketika menunda pekerjaan.
Menunda-nunda pekerjaan lebih dikenal dengan istilah bahasa Inggrisnya yaitu procrastinating dan pelakunya disebut procrastinator. Daripada segera menyelesaikan tugas lalu bersantai, kamu lebih memilih untuk bersantai terlebih dahulu. Apalagi di zaman di mana notifikasi smartphone yang selalu berdering, gangguan untuk fokus pun semakin bertambah. Namun sebenarnya apa yang terjadi saat kita selalu menunda pekerjaan?
Baca Juga: Agar Hari Lebih Berwarna, Anda Bisa Melakukan Tips-Tips Ini di Pagi Hari
Melansir dari salah satu video TED Talks, berikut adalah gambaran isi otak seseorang yang selalu mengerjakan dengan tepat waktu.
Dan berikut adalah isi otak seorang procrastinator
Baca Juga: 15 Daftar Website Penyedia Vektor Gratis yang Super Keren
Sekarang terlihat ada yang berbeda bukan? Ada penghuni lain di dalam otak orang yang suka menunda pekerjaan. Penghuni ini disebut Instant Gratification Monkey, seekor monyet yang selalu membuatmu menunda pekerjaan.
Baca Juga: Kisah Ervita Sari, Perempuan dengan 7 Pekerjaan Berbeda Sekaligus
Menarik bukan? Monyet ini selalu mengusulkan hal-hal yang lebih menyenangkan daripada menyelesaikan pekerjaan. Parasit ini hanya memikirkan kondisi sekarang, tanpa mengingat masa lalu dan mempertimbangkan resiko di masa yang akan datang. Pemikiran ini tentu bertentangan dengan seorang pemikir rasional.
Menurut pendapat Sains, penundaan ini terjadi ketika kamu dihadapkan dengan pekerjaan dan mengakibatkan perseteruan antara dua bagian otakmu. Perdebatan ini terjadi antara sistem limbik (zona bawah sadar yang meliputi hal-hal menyenangkan) dan korteks prefrontal (struktur dasar otak yang bisa disebut sebagai perencana internal).
Proses penundaan terjadi ketika sistem limbik yang memenangkan perdebatan. Hasilnya kamu akan menunda untuk hari esok dan esoknya lagi (jika sistem limbik menang lagi). Saat sistem limbik menang, ia akan memberikan kelegaan sementara yang terus membutuhkan alasan untuk menunda pekerjaan. Bukankah kamu memang selalu punya alasan yang berganti-ganti setiap akan menunda?
Pada faktanya, sistem limbik memang menjadi sistem yang paling dominan dalam otak dan bisa berfungsi secara otomatis. Bagian inilah yang memintamu untuk menengok sebentar sosial media untuk mengalihkan kesulitan karena pekerjaan. Menurut Timothy A. Pychyl, PhD, seorang profesor psikologi di Universitas Carleton, Ottawa, sistem limbik hanya menawarkan kesenangan sementara.
Baca Juga: 5 Skill Penting untuk Sambut Tahun 2021
Lain dengan korteks prefrontal yang merupakan bagian otak untuk memahami informasi dan membuat keputusan. Bagian ini yang membedakan otak manusia dengan hewan yang tidak mampu berpikir secara rasional. Korteks prefrontal terletak tepat dibalik dahi manusia (tempat yang sering kamu ketuk saat berpikir) dan ia tidak bisa berfungsi secara otomatis. Kamu harus membuatnya bekerja dan membulatkan tekad untuk menyelesaikan pekerjaan.
Jadi bagaimana sudah tahu bukan apa saja yang terjadi saat kamu menunda pekerjaanmu? Beristirahat memang boleh tapi jangan jadikan hal ini sebagai alasan untuk malas. Karena sebentar saja kamu lengah, si monyet dan sistem limbik dalam kepalamu akan mengambil alih. (Andita Eka W/gg)
Referensi: realsimple.com, waitbutwhy.com, ed.ted.com