JAKARTA, Tugujatim.id – Dalam kegiatan Pemilihan Duta Bahasa Tingkat DKI Jakarta Tahun 2023, 30 finalis terbagi menjadi lima kelompok dengan jumlah anggota enam orang masing-masingnya untuk membuat Krida yang mampu mengatasi isu-isu kebahasaan.
Krida dari Kelompok 2 mengambil tema “Internasionalisasi Bahasa Indonesia” yang menghasilkan Kibar Bahasa, yaitu sebuah purwarupa aplikasi sebagai langkah digitalisasi asistensi pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) untuk masyarakat asing yang memiliki minat terhadap Bahasa Indonesia.
Adapun empat fitur unggulan yang dihadirkan dalam aplikasi ini yaitu Jemari (Jendela Masyarakat Asing) berupa modul pembelajaran dan video terkait materi modul, Kosakata (Konsultasi terkait Kata) yang berkolaborasi dengan pengajar BIPA dalam menyediakan layanan konsultasi bahasa Indonesia, Budi Bahasa (Budaya Indonesia dan Bahasa) yaitu artikel untuk mengenalkan kebudayaan dan Bahasa Indonesia, dan Binar Bahasa (Bincang Akrab dengan Bahasa Indonesia) berupa kelompok obrolan untuk menghubungkan turis asing dengan penutur asli Bahasa Indonesia.
Untuk memperluas cakupan penggunaan dan optimalisasi dari purwarupa aplikasi Kibar Bahasa, Krida 2 bermitra dengan tempat wisata di DKI Jakarta yaitu Kota Tua.
Melalui kerja sama tersebut, Krida 2 melaksanakan sosialisasi dan simulasi di Kota Tua, Jakarta Barat, pada Sabtu (03/06/2023), dibantu oleh pemandu wisata dari Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua.
Dari hasil sesi sosialisasi, Krida 2 atau tim Kibar Bahasa dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah anggota per kelompok sebanyak tiga orang untuk mencari sasaran, dalam hal ini turis asing di Kota Tua, dan nantinya akan mencoba purwarupa aplikasi Kibar Bahasa.
Acara simulasi pun dilaksanakan dari pukul 11.00 WIB hingga 18.00 WIB dengan hasil sasaran mencapai sekitar 14 turis asing. Selama prosesnya, tim Kibar Bahasa mendemonstrasikan cara menggunakan purwarupa aplikasi yang diakhiri dengan umpan balik berupa pengisian survei kepuasan pengguna dari para responden. Turis-turis asing tersebut juga mendapatkan hadiah gantungan kunci berciri khas DKI Jakarta sebagai kenang-kenangan.
Purwarupa aplikasi Kibar Bahasa sendiri mendapatkan respon baik dari para turis. “Should go online as soon as possible!,” kata Turis asal Jerman, Eva.
Beberapa dari mereka juga memberikan saran dan masukan untuk mendukung pengembangan purwarupa ini. “A very useful app for non native visitors but the app should be available in other languages initially English,” saran Turis asal Inggris, Simon.
Melalui acara sosialisasi dan simulasi ini, diharapkan Kibar Bahasa dapat berkembang menjadi aplikasi yang mampu mewadahi penutur asing dalam mempelajari Bahasa Indonesia dan kebudayaannya di mana pun dan kapan pun.(*)