BOGOR, Tugujatim.id – Sesi Ruang Bincang Inspirasi #25 yang dilaksanakan dari program kolaborasi antara Pondok Inspirasi, Bahasa Kita, dan PT Paragon Technology and Innovation mengundang Direktur Indonesia Institute-Australia (Representatif of Indonesia in East Java), Vicki Richardson, pada Senin, 5 Juni 2023.
Kegiatan itu dalam rangka berbagi cerita dan pengalaman mengenai perjuangan memperkenalkan budaya dan Bahasa Indonesia di Australia.
Selain diikuti oleh member Pondok Inspirasi, acara itu juga diikuti oleh 25 mahasiswa umum IPB University dari berbagai jurusan.

Peserta ruang bincang inspirasi banyak mendapatkan ilmu dan pengetahuan, khususnya dalam pengetahuan atau tips terkait Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, sampai dengan informasi beasiswa untuk ke Australia.
Vicki Richardson mendedikasikan hidupnya sebagai pengajar asal Australia dan lama menetap di Jawa Timur, tepatnya Surabaya. “Semua bule ingin ke Bali tapi saya suka Surabaya, saya suka Jawa Timur,” ucapnya.
Wanita berusia 72 tahun itu juga mengatakan bahwa di negara Australia, Bahasa Indonesia itu wajib untuk dipelajari.
“Pertama kali belajar Bahasa Indonesia, saya belum pernah mengucapkan, saya malu, namun ketika saya salah berbicara, orang Indonesia tidak menjelekkan bahasa saya, mereka malah membantu cara bicara Bahasa Indonesia saya,” ucapnya.
Banyak sekali perbedaan cara mengajar di negara Indonesia dan Australia, salah satu contohnya dalam belajar pada tingkat SMA atau SMK.
Pada tingkat SMA di Indonesia harus mengambil seluruh mata pelajaran, sedangkan di Australia setiap murid hanya diwajibkan mengambil lima mata pelajaran sesuai dengan minat mereka.
Terakhir, Vicki memberikan informasi terkait banyaknya beasiswa untuk melanjutkan S-2 dan S-3 ke Australia, banyak sekali kesempatan yang dapat didapatkan oleh mahasiswa.
Selain beasiswa, mahasiswa juga bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari kerja part time, karena gaji kerja part time untuk mahasiswa lumayan tinggi. Namun, untuk mendapatkan beasiswa harus mendapatkan nilai IELTS yang tinggi.
“Harapan saya banyak orang Indonesia yang fasih dalam Bahasa Inggris dan sebaliknya banyak orang Australia yang bisa Bahasa Indonesia,” pungkasnya.