PASURUAN, Tugujatim.id – Siapa yang menyangka jalan hidup Arik Murwanto, seorang guru Matematika di SMKN 1 Pasuruan, itu kini berubah 180 derajat menjadi pebisnis sukses. Melalui tangan dinginnya, dia berhasil menghasilkan omzet hingga Rp200 jutaan per bulan melalui bisnis alat olahraga di Terate Sport. Bahkan, produknya diminati hingga di berbagai negara. Seperti apakah lika-liku kisah guru yang kini juga menjadi pebisnis sukses di Pasuruan ini?
Saat wartawan Tugu Jatim menemui Arik Murwanto di kediamannya pada Selasa (05/07/2022), keluarganya menyambut dengan ramah. Setelah dipersilakan berbincang di teras rumah, yang sepertinya memang dikhususkan untuk menerima kunjungan para tamu dari jauh, Arik, sapaan akrabnya, mulai menceritakan bagaimana awalnya dia yang berprofesi sebagai guru bisa menghasilkan omzet ratusan juta rupiah dari berjualan alat olahraga. Pria berusia 40 tahun ini pun menjelaskan awalnya dia hanya ingin memiliki keinginan sederhana, yaitu mengubah nasib keluarganya.
Berasal dari keluarga yang sederhana, alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini tak mau hanya berpangku tangan dan menerima nasib. Berbekal ilmunya di jurusan pendidikan matematika semasa kuliah, akhirnya dia menjadi seorang guru di SMKN 1 Pasuruan.
Dia mengisahkan jika sebelum menjadi guru, hidupnya serba pas-pasan. Bahkan, dia mengaku tak jarang harus tidur di dalam kampus. Namun, berbekal tekad optimistis dan kerja keras, dia berhasil melewati semua rintangan selama kuliah.
“Saya ini anak dari keluarga sederhana. Ketika kuliah, juga sering tidur di dalam kampus karena tak memiliki tempat tinggal. Mau pulang ke mana, nggak ada rumah, nggak ada kos-kosan, tidak ada kontrakan. Jadi, awal kuliah saya tinggal di masjid dan di dalam kampus (UKM) selama 4 tahun di Unesa,” ujar pria asal Trenggalek tersebut.
Saat flashback masa perjuangannya, dia menilai bahwa kemungkinan terbaik akan selalu datang dari hal yang tak menyenangkan. Selama tinggal di UKM saat kuliah, dia mengaku mendapatkan banyak kenalan dan bertemu banyak orang baik. Selain itu, dia juga berhasil mengharumkan nama kampus Unesa dan tentu saja orang tuanya. Ini dapat dia peroleh, salah satunya karena prinsip kuat yang dianut.
“Kuliah saja setinggi-tingginya, tapi kalau bisa cari yang gratis sehingga orang tua hanya memikirkan biaya hidup anaknya saja,” jelasnya.
Lelaki yang pandai pencak silat ini dulunya berhasil lulus kuliah jalur beasiswa prestasi, PPA, Darmasiswa sehingga dia mendapatkan pembebasan membayar uang SPP hingga lulus. Tak hanya memenangkan lomba, dia juga turut ikut serta dalam mengembangkan UKM pencak silat di kampusnya.
Selain itu, pada Desember 2021, dia juga berhasil menempuh ilmu matematika di jenjang S-2. Lagi-lagi dia juga telah berhasil masuk melalui jalur beasiswa. Dengan penuh rasa haru dalam memperoleh pendidikan secara gratis tersebut karena kegigihan dan keseriusannya, dia menjadi salah satu dari 20 orang hebat yang terseleksi, di mana ini hasil persaingan dari ribuan guru lain yang mendaftar.
Bahkan, anak bungsu dari tiga bersaudara ini menunjukkan bukti cintanya pada jurusan matematika dengan mendapatkan nilai kelulusan yang hampir mencapai sempurna, yakni 3,94. Dia dinyatakan sebagai sarjana S-2 yang memperolehan IPK terbaik di angkatannya. Arik pun lulus kurang dari 2 tahun. Uniknya, saat ditanya mengenai nilainya yang sangat memuaskan ini, dia mengaku belajarnya ringan saja yang penting fokus.
Dunia Pencak Silat Jadi Sumber Penghasilan yang Tak Disangka-sangka
Siapa pun tak pernah menyangka, tindakan apa yang akan menggiring kita kepada kesuksesan. Hal ini juga terjadi kepada Arik. Berawal dari mengikuti kegiatan pencak silat saat SMA, dia tidak menyangka dunia ini bisa menghidupi dia dan keluarganya hingga sekarang.
Cerita suksesnya dalam berbisnis berawal dari kegundahan hatinya. Sebagai seorang pengajar seni bela diri pencak silat, guru SMK tersebut risau terkait pendanaan untuk dapat mengantarkan anak didiknya dalam mengikuti lomba. Dari sinilah awal mula Arik berjualan alat olahraga demi membantu membiayai anak didiknya. Dia berterus terang tak mau melihat mereka terus patungan untuk membayar saat lomba.
Di awal usahanya, lelaki yang menjadi wakil ketua Ikatan Persatuan Silat Indonesia (IPSI) dari 16 perguruan pencak silat di Pasuruan tersebut pernah mencoba untuk berjualan dengan sistem reseller dengan menjual produk bisnis milik orang lain. Dari situlah dia mencoba belajar soal marketplace. Sikap konsisten yang dia lakukan telah membawa bisnis yang ditekuninya menuju puncak kesuksesan.
“Dikit-dikit, jualan ramai, nambah barang lagi, begitu seterusnya. Semakin ramai, kami ada surplus dana. Dari situ nambah besar modalnya. Semisal gak konsisten, ya gimana?” ujar owner Terate Sport tersebut.
Bermodal uang hanya Rp400 ribu, kini Arik dapat mempekerjakan 12 pegawai di toko yang dibangun tepat di samping rumahnya di Perum Graha Indah Blok J 29 Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan. Kini omzet yang bisa diperoleh mencapai Rp200 jutaan per bulan.
Dalam sehari, tokonya bisa mendapatkan lebih dari 100 pesanan. Tak hanya menjual produk orang lain saja, tapi produksinya sendiri.
“Kalau produksi ya tergantung kebutuhan karena yang saya jual ada lebih dari 500 macam produk alat olahraga,” imbuhnya saat ditanya tentang informasi produk yang dijual.
Beberapa produk yang dijual, di antaranya, seragam silat, sabuk, kaus, bendera silat, pemberat kaki, barbel fitness, perlengkapan pencak silat (pecing pad, body protector, samsak), golok, belati, celurit, toya rotan, ruyung, dan lain-lainnya. Produk yang dia jual ini juga telah tembus ke pasar Asia Tenggara, dengan negara Malaysia dan Singapura yang lebih dominan setelah Indonesia.
Prinsip dan Motivasi Kuat Hantarkan pada Kesuksesan
Saat ditanya apa pemantik semangatnya selama ini, lelaki yang hobi bersepeda itu menyampaikan bahwa kita tidak boleh terlena pada kenyamanan sesaat.
“Dulu kita pasti banyak mendapatkan cibiran. Kita tuh bekerja rata-rata selalu ada godaan saat posisi sudah nyaman dan banyak orang tak mau keluar dari zona nyaman ketika sudah berada pada titik itu. Diajak berkembang susah, justru kemampuan kita malah akan berhenti di situ saja,” terangnya.
Selain itu, dia selalu percaya harus optimistis dan selalu berpikir positif dalam melihat sesuatu karena semua berawal dari dalam diri kita sendiri.
“Kalau cita-citanya belum sukses, jangan menyerah. Kegiatan itu akan memengaruhi otakmu dan malas untuk berkembang. Sebaiknya temukanlah sensasi saat itu berhasil,” ujarnya memacu semangatnya untuk orang lain.
Terakhir, dia juga membeberkan dan membagikan tips rahasia untuk sukses.
“Kita harus berani untuk keluar dari kotak dan mencoba untuk selalu mengeksplorasi hal baru,” katanya.
Dia juga menyampaikan pada generasi muda untuk tidak terlalu terpaku dengan privilage (hak istimewa) karena membenarkan ketidakmampuan merupakan hal yang buruk.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim