MALANG, Tugujatim.id – Untuk meningkatkan kembali karakter dan mencari jati diri bangsa, Komunitas Ngaji Budaya Ngaji Cangkrukan mengadakan audiensi meminta Pemkot Malang memberlakukan serta memasukan kembali pendidikan muatan lokal (mulok) ke dalam kurikulum pendidikan di Indonesia pada Senin (21/02/2022).
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat ini, kesadaran masyarakat akan nilai budi kebudayaan dan budi pekerti, khususnya siswa atau peserta didik, perlu kembali ditingkatkan. Teknologi menghadapkan masyarakat akan hal-hal yang berbau modern sehingga melupakan budaya yang sejak dulu melekat dalam diri.
Audiensi Komunitas Ngaji Budaya Ngaji Cangkrukan itu dilakukan dengan berdiskusi langsung bersama Dinas Pendidikan Kota Malang bersama Wali Kota Malang Sutiaji. Dalam audiensi, komunitas ini menyampaikan keresahan mereka akan keadaan sekarang bahwa budaya, jati diri masyarakat, khususnya kaum muda semakin menurun. Karena itu, mereka mengadakan diskusi ini meminta agar pendidikan muatan lokal kembali diberlakukan dalam kurikulum.
Wali Kota Malang Sutiaji langsung menjawab apa yang menjadi keresahan masyarakat melalui Komunitas Ngaji Budaya Ngaji Cangkrukan, hal ini sudah pernah diberlakukan. Hanya saja, dia melanjutkan, ketika Kurikulum 2013 ada, pendidikan muatan lokal dihapus. Namun, kini akan diberlakukan kembali.
“Keresahan yang disampaikan dalam Ngaji Budaya ini karena sudah lama dan hampir sama dengan komitmen Dinas Pendidikan Kota Malang bahwa karakter bangsa itu ke depannya harus menjadi prioritas, mencari jati diri bangsa, menguatkan dan memanusiakan manusia. Selain itu, nantinya akan ditambahkan poin-poin muatan lokal yang ada di kurikulum pendidikan,” tuturnya.
Sutiaji juga menyampaikan, target dari pemberlakuan kembali poin tentang pendidikan muatan lokal yaitu pada anak-anak. Dan dia menjanjikan audiensi ini segera ditindaklanjuti sehingga bisa mengembalikan budaya dan jadi diri bangsa Indonesia melalui anak-anak emas sekarang.
“Targetnya adalah terutama untuk anak-anak yang memiliki jati diri bangsa Indonesia. Nah, melalui dinas pendidikan akan ditindaklanjuti atas permintaan dari komunitas. Wacananya Rabu akan diadakan kembali rapat bersama terkait tindak lanjut menjawab audiensi hari ini. Selebihnya akan diinformasikan kembali,” ujarnya.