MOJOKERTO, Tugujatim.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mencatat setidaknya enam peristiwa bencana terjadi pada awal 2024. Peristiwa ini tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Mojokerto.
“Kejadian yang dimaksud didominasi pohon tumbang. Penyebabnya dari hujan intensitas tinggi dan angin puting beliung. Bahkan beberapa tempat tinggal warga dan rumah toko (ruko) juga mengalami kerusakan mulai ringan hingga sedang,” terang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, pada Minggu (14/1/2024).
Beberapa peristiwa tersebut terpantau terjadi di Kecamatan Mojosari, Kutorejo, Bangsal, hingga Puri.
Dari peristiwa ini, Khakim melanjutkan bahwa rentetan peristiwa tersebut beriringan dengan penetapan status tanggap bencana hidrometeorologi Kabupaten Mojokerto.
Sebelumnya, Pemkab Mojokerto telah menetapkan status tanggap bencana hidrometeorologi. Status ini tertuang dalam surat keputusan yang diteken Bupati Mojokerto bernomor 188.45/410/HK/416-012/2023.
Tak hanya itu, Pemkab Mojokerto juga berancang-ancang melakukan langkah antisipatif. Beberapa upaya preventif yang dimaksud di antaranya penguatan drainase, rantingisasi pohon, serta penertiban baliho semi permanen, termasuk pula pemantauan sampah pada sungai-sungai di Kabupaten Mojokerto mulai hulu hingga hilir.
Pemantauan lain juga diarahkan pada area-area bekas bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sisa-sisa material dari karhutla ini menjadi perhatian sebab rawan terbawa arus sungai terdekat.
Selain itu, posko kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi pada beberapa kecamatan hingga desa turut didirikan.
“Hal itu untuk meningkatkan pemantauan secara cermat dan berkelanjutan agar mengetahui situasi terkini (real time) terhadap berbagai informasi terutama cuaca maupun peringatan dini,” terang Khakim.
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti