BOJONEGORO, Tugujatim.id – Awal Desember 2021, harga cabai rawit di Pasar Kota Bojonegoro mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 55.000 per kilogram. Padahal di akhir November lalu, harganya masih di angka Rp 45.000.
Hal tersebut diungkap salah satu pedagang komoditas di Pasar Kota Bojonegoro bernama Yuni. Menurut dia, kenaikan harga cabai rawit diakibatkan cuaca hujan yang saat ini terjadi di wilayah Indonesia sehingga membuat produksi cabai menurun.
“Kalau sekarang kan cuaca hujan terus setiap hari, jadi cabai banyak yang membusuk sehingga harga cabai rawit,” ujarnya saat ditemui di kiosnya pada Rabu (01/12/2021).
Yuni menambahkan, kenaikan harga cabai rawit sudah berjalan sejak lima hari yang lalu. Sementara untuk cabai merah keriting dan cabai merah besar masih stabil dengan harga Rp 30.000 per kilo. Kestabilan harga juga sama dengan cabai hijau yang dijual Rp 35.000 per kilo.
Untuk komoditas lain seperti telur ayam justru mengalami penurunan, yang awalnya dijual dengan harga Rp 22.000 per kilo, kini turun menjadi Rp 20.000 per kilo. Untuk harga bawang-bawangan stabil, bawang putih dipatok dengan harga Rp 23.000 per kilo dan bawang merah dijual Rp 18.000 per kilo.
Sementara ditemui di kios berbeda, penjual minyak goreng bernama Dani juga mengungkap kenaikan harga terjadi pada penjualan minyak curah, yang awalnya hanya Rp 10.000 per kilo, namun kini harganya menjadi Rp 18.500 per kilo.
Menurut Dani, kenaikan tersebut banyak dikeluhkan masyarakat yang terbiasa menggunakan minyak curah, seperti ibu rumah tangga, perusahaan tahu, dan perusahaan kerupuk.
“Masyarakat banyak yang mengeluh. Mereka (pembeli) lebih suka menggunakan minyak curah. Kalau curah ini hitungannya kilo, dan banyakan kilo. Minyak goreng kemasan juga lebih mahal,” ungkanya.