MALANG, Tugujatim.id – Akhirnya masyarakat bisa menikmati gedung baru Stasiun Kota Baru Malang yang tampilannya bak “mini bandara”. PT KAI Daop 8 Surabaya pun mulai melakukan uji coba gedung yang ada di sisi timur stasiun ini per Senin (10/05/2021).
Desain gedung baru stasiun ini terbilang artisitik dan berkonsep modern, terinspirasi dari bentuk Gunung Putri Tidur. Gunung itu sendiri berlokasi di antara Kabupaten Malang dan Kota Batu. Konsep ini divisualisasikan dalam bangunan Stasiun Malang.

Selain itu, fasilitas di dalamnya juga lengkap dan mumpuni. Manager Humas Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, Stasiun Malang Kota Baru ini mulai aktif beroperasi meski dalam masa peniadaan angkutan selama momen Lebaran.
“Saat ini kan kami masih hanya ada 2 kereta api (KA) jarak jauh yang beroperasi. Nah, bagi penumpang 2 KA ini akan dilayani di gedung stasiun yang baru,” ungkapnya kepada awak media.
Soal fasilitas, Luqman menerangkan, ada berbagai macam fasilitas, mulai dari ruang pelayanan, rute khusus penumpang penyandang disabilitas, ruang bermain, tangga ekskalator, hingga ruang VIP.
Gedung baru ini mempunyai kapasitas lebih besar dibanding gedung lama di sisi barat. Kapasitasnya bisa menampung sekitar 2.500 calon penumpang KA.

Selain itu, desain pengembangan Stasiun Malang ini menggunakan konsep sirkulasi pengondisian udara yang memberikan sistem go green. Tidak terpisah, bangunan baru ini tetap terintegrasi dengan bangunan lama. Ada skybridge (jembatan layang) sebagai penghubungnya.
Nanti, pengembangan Stasiun Malang ini akan dilakukan dalam dua tahap. Saat ini masih tahap pertama yang bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan peningkatan jumlah penumpang di masa yang akan datang.
Sebab, setiap tahun tercatat jumlah penumpang kereta api di Stasiun Malang selama 2018 sebanyak 1.787.286 penumpang. Jumlah ini naik 21 persen dibandingkan 2017 dengan jumlah penumpang 1.478.370 orang.

Lebih lanjut, Luqman menjelaskan, gedung baru ini nanti bakal dikhususkan untuk para calon penumpang KA jarak jauh. Tujuannya untuk meminimalisasi adanya penumpukan calon penumpang. Jadi, nanti kedua gedung ini akan berfungsi sendiri-sendiri.
“Biar tidak menumpuk di satu tempat. Gedung baru akan difungsikan untuk penumpang KA jarak jauh. Sementara itu, gedung lama akan kami fokuskan untuk para calon penumpang KA lokal,” jelasnya.
Harapannya, dari pengoperasian gedung baru ini dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kereta api. Selain itu, juga untuk pengembangan perkeretaapian di Jawa Timur, khususnya di wilayah Malang.
“Harapannya dapat memberikan kenyamanan lebih bagi para pengguna jasa kereta api dan mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang,” ujarnya.