BATU, Tugujatim.id – Gedung Balai Kota Among Tani diproyeksikan dijadikan landmark Kota Batu layaknya Gedung Sate di Jawa Barat pada hari jadi ke-20 yang jatuh pada Minggu (17/10/2021) ini. Hal itu dilakukan oleh Among Tani Foundation (ATF) lewat programnya bertajuk Lenggak-Lenggok Balai Kota Among Tani.
Humas ATF, Septi Widi mengatakan pengenalan landmark ini akan dilakukan dengan cara membuat program wisata dengan rute berkeliling dari satu landmark ke landmark yang lain.
”Termasuk nanti kita juga akan menjelaskan kisah sejarah Kota Batu. Nanti mereka akan diajak belajar sambil wisata, bisa bersepeda hingga berkuda,” kata dia pada awak media, Minggu (17/10/2021).
Program ini menurut dia berbeda dengan program yang lain karena juga berkaitan dengan edukasi sejarah, budaya dan alam. Termasuk sejarah dan filosofi Balai Kota Among Tani.
Menurut dia, bangunan Balai Kota Among Tani punya filosofi sendiri. Kata dia, jika dilihat dari depan, seolah membentuk simbol tangan selamat datang. Artinya, warga Kota Batu adalah warga yang ramah.
Sedangkan, jika dilihat dari atas, kata dia seolah membentuk tangan yang menengadah kepada tuhan. Artinya itu adalaj simbol kemakmuran untuk masyarakat Kota Batu.
“Di halaman Balai Kota Among Tani juga ada patung Bung Karno sedang sungkem kepada ibunya. Nah melalui patung tersebut ada pesan tersirat sangat mendalam,” katanya.
Tak hanya Balai Kota Among Tani, rute landmark lain juga seperti Taman Rekreasi Selecta, Bukit Jengkoang hingga Songgoriti. Di mana di sepanjang perjalanannya mereka akan menghayati sejarah panjang muasal Kota Batu.
”Targetnga bisa menggaet hingga 1 juta wisatawan,” harapnya.
Melalui program itu, pihaknya juga akan melibatkan pelaku wisata di Kota Batu. Mulai dari hotel, resto, travel agent dan juga bekerjasama dengan desa-desa wisata di Kota Batu.